BERBUAT BENAR ADALAH KEHARUSAN, BERBUAT TIDAK BENAR ADALAH KETIDAK HARUSAN

Kamis, 05 Mei 2011

13 Sandera WNI Aman, Korsel Siap Bantu

Korsel turut berkepentingan atas penyanderaan di kapal MT Gemini karena ada 4 warga mereka

VIVAnews - Korea Selatan (Korsel) mengungkapkan bahwa seluruh awak kapal MT Gemini, termasuk sejumlah warga Indonesia, yang ditawan perompak Somalia saat ini dikabarkan dalam keadaan aman. Korsel pun siap menyiagakan pasukan, bila diminta, untuk membantu operasi penyelamatan atas kapal kargo asal Singapura itu.
"Kapten kapal telah melakukan kontak dengan perusahaan pemilik kapal di Singapura kemarin, melalui telepon satelit. Dikonfirmasikan semua awak kapal diperlakukan secara baik," kata sumber pemerintahan di Korea Selatan, seperti dikutip kantor berita Yonhap, Rabu malam 4 Mei 2011.
Korsel turut berkepentingan atas penyanderaan di kapal MT Gemini karena terdapat empat warga negara mereka. Selain itu, terdapat 13 warga negara Indonesia, 3 warga negara Myamnar, dan 5 warga negara China.
Dalam komunikasi terakhir yang dilakukan, koneksi telepon ke MT Gemini dalam keadaan buruk. Jeleknya komunikasi yang dilakukan perusahaan dengan kapal menyebabkan tidak banyak informasi lebih lanjut mengenai keadaan di MT Gemini.
Hingga saat ini, para perompak Somalia juga belum mengajukan tuntutan sebagai tebusan bebasnya kapal berbobot 21 ribu ton beserta awak kapalnya.
Namun, pemerintah Korea Selatan terus berkomunikasi dengan pemerintah Singapura terkait pembebasan awak kapal. Korsel menyerahkan penanganan ini kepada pemerintah Singapura. Namun, menurut Yonhap, Korsel juga telah menyiapkan gugus tugas untuk bekerja sama dengan pemerintah Singapura.
Korsel memang dikenal berpengalaman soal pembebasan kapal yang disandera para lanun. Korsel bahkan hanya membutuhkan waktu 14 jam untuk membebaskan kapal kargo Hanjin Tianjin beserta semua awaknya.
Sebelumnya, Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Djoko Suyanto mengatakan belum mengetahui kondisi WNI yang menjadi awak kapal MT Gemini.
Kemarin, Djoko menyebutkan, Singapura belum bisa berkomunikasi dengan MT Gemini. "Sehingga kami juga belum bisa berbuat apa-apa, karena otoritasnya di Singapura," ujar Djoko di Istana Negara, kemarin.
Kapal MT Gemini yang berbendera Singapura ditawan para lanun Afrika saat melintas di 310 kilometer di tenggara Mombasa, Kenya.

Tidak ada komentar: