INILAH.COM, Jakarta - Badan Kehormatan (BK) DPR mengaku sampai sekarang belum bisa mengambil tindakan apapun terhadap anggota DPR Komisi VI dari Fraksi Partai Gerindra, Noura Dian Hartarony yang diduga mabuk di klab malam.
"Belum bisa menindaklanjuti," kata Anggota BK, Nudirman Munir kepada INILAH.COM, Jakarta, Selasa (10/5/2011). Nudirman mengatakan BK baru bisa menindaklanjuti jika pemberitaan soal Noura menjadi perbincangan utama di berbagai media massa. Selain itu ada pengaduan yang disampaikan kepada BK.
"Kita tidak bisa berdasarkan apa yang ada diinternet saja, harus di berbagai media dan sampai sekarang belum ada pengaduan," kata dia.
Nudirman mengatakan, mabuk-mabukkan memang pelanggaran umum dan di BK sendiri tidak ada yang mengatur tentang minuman keras untuk anggota dewan. Hal ini karena meminum minuman keras tak melanggar peraturan. Pasalnya, di Indonesia memiliki banyak agama dan tidak semua agama mempermasalahkan adanya minuman keras.
"Kalau mabuk ada sanksinya jika dia juga menggnggu kepentingan umum," terangnya. Namun demikian, Nudirman menegaskan kalau BK belum bisa menindaklanjuti kasus Noura.
Sebelumnya diberitakan, anggota Komisi VI DPR RI Noura Dian Hartarony (NDH) membantah kabar yang menyebutkan dirinya meminum minuman keras sehingga mabuk di salah satu klub malam.
"Nggak benar sama sekali kalau saya dikatakan mabuk-mabukan dan sampai naik ke meja segala," kata Noura, Jakarta, Jumat (6/5/2011).
Politisi berparas cantik ini menduga ada pihak yang ingin menjatuhkannya karena dirinya sedang membongkar kasus korupsi. "Saya sering ada ancaman, karena kasus yang sedang saya tangani, kasus korupsi," ujar Noura saat ditemui wartawan di Gedung DPR, Jakarta, Senin (9/5/2011).
Noura mengatakan dirinya sendiri sangat alergi dengan alkohol karena mengidap penyakit maag. "Bagaimana bisa saya mabuk-mabukan sampai naik ke atas meja sama sekali. Juga apakah saya akan mencelakakan diri saya sendiri karena saya nyetir mobil dalam keadaan mabuk," terangnya. [mah]
"Belum bisa menindaklanjuti," kata Anggota BK, Nudirman Munir kepada INILAH.COM, Jakarta, Selasa (10/5/2011). Nudirman mengatakan BK baru bisa menindaklanjuti jika pemberitaan soal Noura menjadi perbincangan utama di berbagai media massa. Selain itu ada pengaduan yang disampaikan kepada BK.
"Kita tidak bisa berdasarkan apa yang ada diinternet saja, harus di berbagai media dan sampai sekarang belum ada pengaduan," kata dia.
Nudirman mengatakan, mabuk-mabukkan memang pelanggaran umum dan di BK sendiri tidak ada yang mengatur tentang minuman keras untuk anggota dewan. Hal ini karena meminum minuman keras tak melanggar peraturan. Pasalnya, di Indonesia memiliki banyak agama dan tidak semua agama mempermasalahkan adanya minuman keras.
"Kalau mabuk ada sanksinya jika dia juga menggnggu kepentingan umum," terangnya. Namun demikian, Nudirman menegaskan kalau BK belum bisa menindaklanjuti kasus Noura.
Sebelumnya diberitakan, anggota Komisi VI DPR RI Noura Dian Hartarony (NDH) membantah kabar yang menyebutkan dirinya meminum minuman keras sehingga mabuk di salah satu klub malam.
"Nggak benar sama sekali kalau saya dikatakan mabuk-mabukan dan sampai naik ke meja segala," kata Noura, Jakarta, Jumat (6/5/2011).
Politisi berparas cantik ini menduga ada pihak yang ingin menjatuhkannya karena dirinya sedang membongkar kasus korupsi. "Saya sering ada ancaman, karena kasus yang sedang saya tangani, kasus korupsi," ujar Noura saat ditemui wartawan di Gedung DPR, Jakarta, Senin (9/5/2011).
Noura mengatakan dirinya sendiri sangat alergi dengan alkohol karena mengidap penyakit maag. "Bagaimana bisa saya mabuk-mabukan sampai naik ke atas meja sama sekali. Juga apakah saya akan mencelakakan diri saya sendiri karena saya nyetir mobil dalam keadaan mabuk," terangnya. [mah]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar