Jakarta (ANTARA News) - Asosiasi negara-negara Asia Tenggara (ASEAN) sepakat untuk melawan segala bentuk pembajakan dan atau perompakan bersenjata di laut.

"Kami menggarisbawahi pentingnya memperkuat kapasitas kita terhadap isu keamanan maritim, khususnya untuk melawan pembajakan dan perompakan bersenjata di laut," demikian pernyataan Ketua ASEAN 2011, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada akhir KTT ke-18 ASEAN di Balai Sidang Jakarta, Minggu petang.

Menurut Yudhoyono, para pimpinan ASEAN merasa perlu untuk bekerjasama untuk menyamakan pemahaman tentang perlawanan terhadap kejahatan di laut itu.

Untuk itu, para pimpinan tersebut sepakat untuk memperkuat Forum Maritim ASEAN (AMF). Mereka berharap forum itu bisa menjadi forum diskusi untuk memastikan keamanan laut demi kesejahteraan masyarakat ASEAN.

Yudhoyono menyatakan, semua negara anggota ASEAN menyatakan komitmen untuk memperhatikan isu maritim secara menyeluruh, antara lain meliputi masalah keamanan, perdamaian, navigasi yang bebas dan berdasar hukum, perlindungan wilayah maritim, dan kerjasama SAR.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menutup KTT ke-18 ASEAN pada Minggu sore.

Para pimpinan ASEAN sepakat untuk mengadopsi tiga pernyatan bersama, yaitu pertama pernyataan tentang "ASEAN Community in a Global Community of Nations" (Komunitas ASEAN dalam Komunitas Global Negara-negara).

Kedua, "Joint Statement on Establishment of an ASEAN Institute for Peace and Reconciliation" (Pernyataan Bersama mengenai Pembentukan Institut Perdamaian dan Rekonsiliasi ASEAN) dan ketiga adalah "Joint Statement in Enhancing Cooperation Against Trafficking in Persons in South East Asia" (Pernyataan Bersama mengenai Peningkatan Kerjasama Melawan Penyelundupan Manusia di Asia Tenggara).(*)