BERBUAT BENAR ADALAH KEHARUSAN, BERBUAT TIDAK BENAR ADALAH KETIDAK HARUSAN

Selasa, 03 Mei 2011

Djoko: Perompak Perlu Diberi Pelajaran

Negosiasi jalan, opsi militer juga jalan. "Yang jelas kita tidak begitu saja menyerah."

VIVAnews - Drama penyanderaan kapam MV Sinar Kudus berakhir sudah. Kapal yang berisikan 20 orang tersebut telah dibebaskan dari perompak Somalia. Sempat terjadi baku tembak antara TNI dengan perompak ketika membebaskan sandera.

Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan, Djoko Suyanto, mengatakan, aksi tembak tersebut merupakan bentuk pembelajaran bagi pembajak. "Bahwa  kita tidak memberikan toleransi kepada pembajak," kata Djoko di Kantor Kementerian Koordinator Politik Hukum dan Keamanan, Senin 2 Mei 2011 malam.

Dia mengatakan, opsi penyelamatan sandera dengan opsi militer bersifat paralel. "Negosiasi jalan, opsi militer juga jalan," ujar dia.
Menurut Djoko, untuk opsi militer eksekusinya tidak bisa dilaksanakan begitu saja. "Yang tahu kapan harus bertindak itu komandan di lapangan," katanya.
Komandan harus benar-benar memastikan keselamatan awak kapal dan yakin bahwa kapal telah berada dalam kendali.

Djoko menegaskan, persoalan tersebut tidak hanya selesai ketika uang telah diberikan, namun pemerintah memiliki tanggung jawab untuk memberikan pembelajaran kepada pembajak.

Bagaimana jika perompak membalas dendam? "Tidak menutup kemungkinan, peluang tersebut sangat mungkin," kata dia.

Mengantisipasi hal tersebut, nantinya akan ada perjanjian antara Mabes TNI dengan maskapai kapal untuk kemungkinan pengawalan kapal yang berlayar. "Kita lihat saja nanti, yang jelas kita tidak begitu saja menyerah kepada pembajak," ucap Djoko

MV Sinar Kudus merupakan kapal milik PT Samudera Indonesia yang disandera perompak Somalia selama 46 hari. Perompak akhirnya bersedia membebaskan para sandera dan kapal setelah tuntutan tebusan mereka dikabulkan.

Tidak ada komentar: