BERBUAT BENAR ADALAH KEHARUSAN, BERBUAT TIDAK BENAR ADALAH KETIDAK HARUSAN

Kamis, 05 Mei 2011

Kapolda Benarkan Ancaman Bom Mobil Hanya Rekayasa

NILAH.COM, Jakarta - Kapolda Metro Jaya Irjen Sutarman membenarkan jika mobil yang diduga berisi bom di Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta Selatan, merupakan sebuah latihan.

Kapolda mengatakan latihan tersebut agar petugas di lapangan bisa cepat mengambil langkah jika ada ancaman serupa. "Ini adalah skenario yang dibuat Kasum TNI, bagaimana kesiapsiagaan TNI kalau menemukan sesuatu, kita taruh dari kemarin oleh beliau," ujarnya saat ditemui di Gelora Bung Karno, Jakarta, Rabu (4/5/2011).

Kapolda membantah jika latihan mendadak ini karena kurang percaya pada keterampilan pasukan di lapangan. Justru hal ini bisa memberikan keterampilan kepada anggota agar jika menemukan sesuatu cepat mengambil tindakan.

Menurutnya, semua prosedur dari latihan ini sudah baik, tetapi masih ada kekurangan yakni peran masyarakat yang tidak langsung melaporkan jika ada benda yang mencurigakan.

"Prosedurnya dilaporkan kepada kita, kita menemukan kita mengerahkan Gegana, prosedurnya sudah bagus tetapi orang yang pertama menemukan tidak melaporkan kepada kita, baru melaporkan tadi pagi padahal sudah disimpan tadi malam. Jadi Ini juga tergantung masyarakat juga," jelasnya.

Sebagaimana diberitakan, Kepala Staf Umum (Kasum) TNI Letjen J Suryo Prabowo mengatakan mobil yang diduga berisi bahan peledak dan terparkir di jalan pintu I Senayan, Jakarta Selatan, ternyata bagian dari latihan.

Suryo Prabowo ingin melihat koordinasi polisi, satpam, dan anak buahnya di lapangan menjelang Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-18, yang akan dilaksanakan pada 7 Mei mendatang.

Mobil Isuzu Panther sudah dikondisikan dan diparkir sejak kemarin pagi. Di dalam mobil dipasang benda-benda beserta kabel sehingga bisa dicurigai membawa bahan peledak atau bom.

"Ini permainan Wakapolri Komjen Nanan Sukarna dengan Kasum TNI. Karena nggak ada gunanya di dalam kita amankan penuh, sedangkan di daerah pintu I Senayan tidak jelas batas pengamanannya," ujar Suryo Prabowo saat ditemui di Gelora Bung Karno, Rabu (4/5/2011). [bar]

Tidak ada komentar: