BERBUAT BENAR ADALAH KEHARUSAN, BERBUAT TIDAK BENAR ADALAH KETIDAK HARUSAN

Rabu, 04 Mei 2011

Kapolda Metro Jaya Saja Tertipu

"Waduh saya tertipu nih, ini mainannya pak Kasum," kata Kapolda Metro Jaya.

VIVAnews - Inspeksi mendadak yang dilakukan Wakil Presiden Boediono dan sejumlah menteri untuk meninjau kesiapan acara KTT ASEAN di JCC Senayan, Jakarta Pusat, Rabu pagi 4 Mei 2011, digegerkan dengan adanya penemuan benda mencurigakan di dalam sebuah mobil Isuzu Panther abu-abu bernomor polisi F 1790 FC, yang tak jauh dari lokasi.

Situasi ini membuat petugas Kepolisian serta TNI panik. Mereka segera melakukan antisipasi dengan mengerahkan Gegana dari Polda Metro Jaya ke lokasi kejadian tepatnya di dekat Pintu 1 Gelora Bung Karno, tak jauh dari lapangan golf yang mengarah ke Jalan Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta.

Tak tanggung-tanggung petugas kepolisian dan TNI yang merasa kecolongan dengan adanya penemuan benda mencurigakan itu. Mereka langsung melakukan sterilisasi di tempat kejadian dengan memasang police line.
Raut muka para personel Polri dan TNI terlihat panik dan segera melakukan prosedur tetap (protap) penanganan benda mencurigakan yang berada di dalam mobil tersebut. "Memang ada benda di dalam mobil seperti buku majalah, kemudian di bawah mobil ada juga semacam sumbu api dan kabel," kata Kepala Bidang Operasional Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Sujarno di lokasi kejadian.

Tak hanya itu, Kapolda Metro Jaya Inspektur Jendral Sutarman pun langsung datang ke lokasi untuk melihat proses penanganan benda mencurigakan.

Situasi panik menjadi mencair ketika benda di dalam mobil itu berhasil diamankan. Saat itu juga, Sutarman baru mengetahui rupanya kegiatan itu hanya latihan kesiapan pasukan TNI dan Polri untuk melakukan tindakan saat terjadi gangguan keamanan saat kegiatan internasional itu berlangsung.

"Waduh saya tertipu nih, ini mainannya pak Kasum (Kepala Staf Umum TNI)," kata Sutarman sambil tertawa ke arah wartawan yang hendak meminta keterangan.

Sutarman menjelaskan kejadian ini adalah skenario yang dibuat oleh Kepala Staf Umum TNI, Mayor Jenderal J Suryo Prabowo dan Wakapolri Komjen Nanan Sukarna. Menurutnya, kejadian ini dimaksudnya agar seluruh petugas pengamanan dari TNI dan Polri sigap untuk melakukan peningkatan keamanan akan dilakukan pada pintu masuk tempat penyelenggaraan KTT ASEAN.

Usai Kapolda memberikan penjelasan, Kepala Staf Umum TNI, Mayor Jenderal J Suryo Prabowo dari kejauhan menghampiri Sutarman sambil tersenyum. Suryo pun langsung mengutarakan jika anggota TNI maupun Polri yang bertugas di lapangan, tidak mengetahui adanya simulasi pengamanan KTT dengan skenario penemuan benda mencurigakan pada sebuah kendaraan minibus. "Tidak (dikoordinasikan dengan kepolisian), kalau dikoordinasikan anggota bisa main-main," kata dia.

Suryo menambahkan agenda simulasi ancaman benda mencurigakan hanya diketahui dirinya dan Wakil Kapolri, Komisaris Jenderal Polisi Nanan Soekarna.

"Dulu kan anda tahu, Pak Sutarman pernah jadi Ajudan Presiden Gus Dur, biasa tugasnya hanya di dalam (ring I). Jadi sekarang biar tahu bagaimana repotnya bagaimana pengamanan di luar (ring II)," ujarnya sambil tertawa.

Simulasi ini diharapkan dapat mengoptimalkan pengamanan di dalam maupun di luar gedung pertemuan KTT ASEAN.

Sebelumnya, petugas satpam menemukan kendaraan yang menyimpan benda mencurigakan di Pintu I Senayan, Komplek Gelora Bung Karno, Jakarta Pusat, Rabu pagi 4 Mei 2011.

Tim Gegana Polda Metro Jaya sempat memeriksa benda mencurigakan yang berada pada kendaraan minibus warna abu-abu bernomor polisi F 1790 FC.

Rencananya, para pemimpin negara akan menghadiri KTT ASEAN yang akan berlangsung di Balai Sidang Jakarta, Komplek Gelora Bung Karno, Jakarta Pusat, 7-8 Mei 2011. (adi)

Tidak ada komentar: