Inggris akan mengalokasikan dana sebesar £2,9 juta.
VIVAnews - Pemerintah Inggris melalui kedutaannya mengungkapkan komitmen mereka dalam upaya menghadapi perubahan iklim, pertumbuhan ekonomi dan pengentasan kemiskinan di Indonesia. Hal ini mereka wujudkan dengan membentuk Unit Perubahan Iklim Inggris (UKCCU).
''Inggris bangga atas hubungan kami yang erat dengan Indonesia di segala bidang dan kerja sama dalam perubahan iklim adalah kunci penting dalam hubungan tersebut,'' ujar Duta Besar Inggris untuk Indonesia, Martin Hatfull, saat menggelar jumpa pers di kediamannya di Jalan Teuku Umar 72-74 Menteng, Jakarta Pusat, Kamis 5 Mei 2011.
Unit tersebut merupakan satu-satunya lembaga pemerintah Inggris dalam membantu penanggulangan perubahan iklim di Indonesia. Unit ini akan memberikan bantuan pada sektor tata guna lahan, ekonomi, investasi tata kelola, dan pembangunan rendah karbon di Indonesia.
Rencananya, dana sebesar £50 juta akan dialokasikan selama 4 tahun ke depan. Dan dalam rangka berperan untuk International Climate Fund (ICF), pihak dubes akan mengalokasikan dana sebesar £2,9 juta.
''Didirikannya UKCCU mencerminkan komitmen berbagai departemen pemerintahan Inggris untuk bekerja sama dengan Indonesia untuk mengatasi perubahan iklim, dan mempromosikan pertumbuhan yang ramah lingkungan serta berkelanjutan,'' imbuhnya.
Utusan Khusus Presiden untuk perubahan iklim sekaligus Ketua Eksekutif Dewan Nasional untuk perubahan iklim, Rahmat Witoelar mendukung upaya tersebut. Witoelar mengatakan, pihaknya menghargai komitmen global Pemerintah Inggris untuk mengatasi masalah-masalah iklim, khususnya di Indonesia.
''Kami menghargai program-program Inggris untuk mendukung baik upaya-upaya mitigasi maupun adaptasi perubahan iklim,'' ujar Witoelar.
Sementara itu, Lukita Tuwo, Wakil Menteri untuk Perencanaan Nasional (Bappenas) juga menyambut baik terbentuknya unit baru tersebut.
''Kami berharap, di masa mendatang, kita akan lebih fokus dan meningkatkan kualitas serta kuantitas kerja sama dalam mengatasi masalah perubahan iklim di Indonesia,'' katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar