Hery Winarno - detikNews
Jakarta - Menteri Luar Negeri (Menlu) Marty Natalegawa memastikan kondisi 13 Anak Buah Kapal (ABK) asal Indonesia di kapal berbendera Singapura, MT Gemini, yang dibajak perompak Somalia dalam kondisi baik. RI-Singapura bekerjasama membebaskan mereka.
"Soal ABK kita, tadi pagi kita menerima konfirmasi dari Singapura bahwa sudah ada komunikasi dengan pihak kapal yang disandera. Setelah dikonfirmasi, ABK semuanya dalam kondisi baik. Seperti diketahui beberapa kali terakhir belum ada komunikasi dengan pihak kapal. Namun sekarang sudah ada," kata Marty.
Hal ini disampaikan Marty di sela-sela KTT Asean, Balai Sidang Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta, Kamis (5/5/2011).
Seperti halnya kapal Sinar Kudus, kata dia, pemerintah sangat mengutamakan pembebasan dan keselamatan warga negara Indonesia.
"Kita akan bekerjasama dengan pemerintah Singapura karena ada ABK lain juga. Jadi ini sifatnya lebih multinasional dibanding Sinar Kudus yang 100 persen kapal kita dan seluruh anak buah kapalnya warga negara kita," ujarnya.
Ia menegaskan pemerintah akan terus menjalin kerjasama tersebut. "Tentu, Singapura sebagai negara bendera kapal terus melakukan kerjasama tetapi bukan berarti kita tidak peduli. Kita sangat peduli dan harus kerjasama dengan pemerintah negara lain yang warga negaranya juga disandera. Yang jelas kita akan bekerjasama," papar Marty.
Operator kapal MT Gemini, Glory Ship Management, menuturkan, kapal tanker MT Gemini yang membawa lebih dari 28 ribu palm crude oil dari Indonesia ke Mombasa, Kenya, dibajak perompak pada Sabtu subuh di perairan Kenya.
Kapal MT Gemini berisi kapten dan 3 kru dari Korsel, 13 WNI, 3 warga negara Myanmar dan 5 warga China. Kemlu Korsel langsung membentuk tim tanggap darurat di Seoul, Singapura dan Kenya, untuk membebaskan MT Gemini dan kru melalui misi penyelamatan yang dipimpin Singapura. Namun kapal MT Gemini telah ditarik ke kawasan Somalia oleh perompak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar