BERBUAT BENAR ADALAH KEHARUSAN, BERBUAT TIDAK BENAR ADALAH KETIDAK HARUSAN

Kamis, 05 Mei 2011

Pembunuhan Osama Bin Laden Langgar Hukum Internasional

Bekas Kanselir Jerman Kecam Kebrutalan Amerika

RMOL.Amerika Serikat (AS) dituding melanggar hukum internasional setelah mengklaim berhasil membunuh    pemimpin Al Qaeda Osama bin Laden. Tudingan itu disampaikan bekas Kanselir Jerman Helmut Schmidt.
Schmidt (93) mengecam pem­bunuhan Osama yang diko­ma­n­doi AS. “Pembunuhan Osama bin Laden jelas melanggar hukum internasional yang ada,” kata Schmidt di Berlin, Jerman, Senin (2/5). Dia memperingatkan,  ope­rasi komando AS itu bisa ber­dampak global yang tak terduga, terutama di dunia Arab yang dicekam kerusuhan besar saat ini.
Schmidt adalah kanselir Jerman dari tahun 1974 sampai 1982, telah menyaksikan kebangkitan po­litik dan intelektual dalam be­berapa tahun terakhir.
Dari Kairo, Mesir, pemimpin pusat pengajaran Al Azhar Imam Besar Dr Ahmaed El-Tayeb me­ngecam ‘pembuangan’ jenazah Osa­ma bin Laden di laut. Menu­rut El-Tayeb, ini merupakan peng­­hinaan terhadap nilai-nilai agama dan kemanusiaan.
“Umat Islam sangat meng­hor­mati kuburan di darat dan me­ne­rima pemakaman di laut hanya da­lam kasus di mana mayat tidak dapat dipertahankan utuh di atas kapal hingga kapal itu mencapai pantai,” kecam kata Imam Besar Sheikh Al Azhar, Dr Ah­maed El-Tayeb. Dia sangat menyayangkan jika pelemparan jenazah Osa­ma bin Laden ke laut itu benar di­lakukan.
“Prosedur (pemakaman bin Laden oleh AS) itu melawan semua nilai agama dan norma-norma kemanusiaan. Imam Besar menegaskan bahwa dilarang dalam Islam merusak mayat, apa­pun keyakinannya. Orang meng­hormati mayat dengan mengu­bur­kannya,” kecam Tayeb.
Beberapa pejabat AS, yang berbicara tanpa menyebut nama, mengatakan, mayat bin Laden telah dilempar ke laut dari dek se­buah kapal induk setelah tentara AS membunuh pemimpin Al Qaeda untuk men­cegah makam­nya dijadikan tem­pat keramat.
Pengakuan Mr Ten Percent
Presiden Pakistan Asif Ali Zar­dari membantah negaranya ikut da­lam operasi Amerika Serikat un­tuk membunuh Osama bin La­den, Minggu (1/5) waktu setempat.
“Meskipun peristiwa Minggu itu bukan operasi bersama, kerja sama dan kemitraan selama satu dekade antara Amerika Serikat dan Pakistan telah menye­bab­kan penghapusan Osama bin Laden sebagai ancaman bagi peradaban dunia,” kata Zardari, yang dijuluki “Mr Ten Percent” kemarin.
Menurut media Pakistan, pem­bu­nuhan Osama akan mema­lu­kan otoritas Pakistan. “Kega­galan Pakistan mendeteksi kebe­radaan orang yang paling dicari di dunia itu sangat mengejutkan,” kata The News dalam editorial.
“Bagaimana dia bisa ber­sem­bunyi di sini tanpa ada aksi yang menjadi bagian kita,” tulis Daily Times.
Pakistan telah meng­hadapi pengawasan internasional besar sejak Osama bin Laden tewas oleh pasukan khusus AS. Ke­gagalan Pakistan membuat AS mulai berpikir ulang untuk me­ninjau bantuan ke Pakistan.
“Pemerintah kami dalam ke­sulitan keuangan. Memberikan kontribusi ke negara yang tidak memberikan dukungan penuh merupakan masalah bagi banyak orang, “kata Ketua Komite In­telijen Senat AS Dianne Feinstein.
Presiden AS Barack Obama dan stafnya mengikuti serangan atas Osama menit demi menit melalui video.
“Kita mendapatkannya,” kata Presiden, seperti dikisahkan Ke­pala Kon­traterorisme Gedung Putih John Brennan, setelah misi itu tercapai.
Mengingat kecurigaan yang mungkin ada dari dunia Muslim, seorang pejabat AS mengatakan, tes DNA menunjukkan “hampir 100 persen” cocok dengan pe­mimpin Al Qaeda itu. “DNA-nya cocok dengan beberapa kerabat Osama,” kata pejabat AS yang tidak mau namanya disebutkan. [RM}

Tidak ada komentar: