INILAH.COM, Bandung - Wakil Gubernur Jabar Dede Yusuf menegaskan, pendidikan usia dini harus diupayakan menjadi ujung tombak bagi pembangunan karakter bangsa.
Selama ini, dalam era demokrasi, sudah terlalu banyak muncul pemikiran-pemikiran dan ideologi yang berujung pada hilangnya karakter bangsa.
"Sebentar lagi kita akan membuat undang-undang mengenai karakter bangsa. Pada saat pembahasan, sudah ditetapkan bahwa pendidikan karakter itu harus dimulai dari level bawah, seperti pendidikan anak usia dini, SD, SMP, dan seterusnya," kata Dede usai memimpin Upacara Peringatan Hari Pendidikan Nasional Tingkat Jabar 2011 di Halaman Gedung Sate, Jalan Diponegoro Kota Bandung, Senin (2/5/2011).
Menurut Dede, saat ini belum ada pemahaman soal karakter bangsa kepada warga negara sejak usia dini. Akibatnya, warga negara kerap terjebak oleh pemikiran-pemikiran yang salah soal karakter kebangsaan.
"Berbeda dengan warga negara zaman dulu. Sementara dulu kan ada P4 (pedoman penghayatan pengalaman pancasila), pendidikan budi pekerti, PMP (pendidikan moral pancasila), dan sebagainya. Oleh karena itu, pada 2011 dan seterusnya, tentunya pendidikan bisa jadi ujung tombak pembangunan karakter," jelasnya.
Dede mengatakan, jika karakter bangsa sudah terbangun sejak usia dini maka paham radikalisme atau konsep pemikiran yang salah bisa dicegah.
"Kalau pembangunan karakter sudah dimulai sejak usia muda, maka tidak akan terjadi lagi radikalisme atau konsep pemikiran yg salah. Termasuk NII (Negara Islam Indonesia)," tandasnya.[den]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar