BERBUAT BENAR ADALAH KEHARUSAN, BERBUAT TIDAK BENAR ADALAH KETIDAK HARUSAN

Minggu, 08 Mei 2011

Penyelamatan Tersangka Pembunuhan Bak Perang Kota

INILAH.COM, Makassar - Setelah terkepung massa selama tiga jam di rumah sepupunya, akhirnya Harun (30), tersangka pembunuhan Syahrul (30) dibawa ke Polrestabes Makassar, Sabtu (7/5/2011) malam.

Upaya penyelamatan berlangsung dramatis. Untuk mengevakuasi tersangka yang dikepung sekitar 500-an warga, aparat gabungan dari Polrestabes Makassar, Polsek Panakukang, TNI AD dari Garnisun dan Polisi Militer harusbekerja keras. Mulai dari membawa tersangka dari tempat persembunyian hingga ke atas kendaraan rantis AVC milik Polrestabes Makassar,diwarnai tembakan peringatan bak perang kota.

Cerita berawal ketika sekitar pukul 20.00 Wita, Sabtu (7/5), Syahrul, warga yang baru pulang kerja ditikam Harun tepatdi depan lorong. Setelah ditikam, korban berlari mencari pertolongan hingga diaterjatuh di depan bengkel di Jalan Pampang I.

Korban kemudian dilarikan ke rumah sakit (RS) Ibnu Sina oleh seorang loperkoran bernama Restu Namun akhirnya nyawa korban tak tertolongakibat luka tikam pada punggung bagian belakang sepanjang lima centimeter.

Mengetahui keluarganya meninggal, pukul 20.30 Wita ratusan keluarga korbanlangsung mendatangi kediaman tersangka di Pondok Marlboro. Bangunan berlantaidua itu digeledah keluarga Syahrul. Harun tak ditemukan karenalampu dimatikan. Tersangka kemudian disembunyikan di rumah Ilham.

Di sinilah tersangka terjebak, keluarga korban mengetahui keberadaannya. Polisi segera masuk dan mengamankan tersangka, namun keadaan menjadi sulit.
Warga yang kalap melempari dan merusak rumah Ilham bambu dan balok, akan tetapi mereka juga takberani memasuki rumah.karena polisi bertahandi pintu.

Rumah Ilham rusak parah, perabotan di rumah panggung ini hancur berantakan dilempar batu. Pintu dan jendela sudah dijebol warga. Demikian jugadengan atap seng dilempari dengan pot bunga. Warga berteriak meminta pelakuyang sehari-hari bekerja sebagai pedagang asongan di pasar Sentral Makassar itusegera keluar.

Kondisi ini berlangsung lebih dari tiga jam, mulai dari pukul 20.30 Wita hinggasekitar pukul 24.15 Wita. Sampai skenario mengevakuasi tersangka denganmengenakan pakaian polisi, lengkap dengan helm. Awalnya polisi berpakaian perintis dikerahkan masuk ke rumah, kemudian, tersangka yang sudah menyamar berbaur dengan perintis.

Sebelum menuju kendaraan rantis, polisi patroli motor membuka kerumunan massa dengan melepaskan tembakan peringatan. Lalu, pasukan perintis muncul dari belakang dan membawa tersangka ke dalam rantis. Di belakang pasukan perintis didukung anggota reskrim dan intel yang sama-sama melepaskan tembakan peringatan.

Sementara itu, ratusan massa keluarga korban yang membawa parang, balok dan senjata tajam terus mengejar polisi yang membawa tersangka hingga ke jalan raya yang jaraknya sekitar satu kilometer.
Massa yang membabi buta membuat aparat keamanan berhamburan menyelamatkan diri hingga ke Jalan Perintis Kemerdekaan. Adapun tersangka saat ini dibawa ke Polrestabes Makassar untuk menjaga kemungkinan massa menyerbu.

Tidak ada komentar: