INILAH.COM, Jakarta - Sertifikat Federal Aviation Administration (FAA) tidak jadi jaminan sebuah pesawat layak terbang dan tak akan mengalami kecelakaan.
Perlu dicatat bahwa setiap jenis pesawat yang mengantungi sertifikasi dari FAA bukan jaminan bahwa pesawat tersebut tidak bisa mengalami 'accident' atau pun 'incident'.
"Tentu tidak sedikit juga pesawat pesawat yang mendapat sertifikasi. FAA mengalami hal yang sama seperti Merpati, contoh saja jatuhnya pesawat Boeing 737 milik Garuda, Lion Air , Adam Air dan lain-lain diberbagai negara," ujar
Persoalan sertifikasi FAA dan CAA (untuk Eropa Barat) hanyalah strategi kapitalisme untuk menguasai bisnis penerbangan Amerika Serikat (AS) dan Eropa.
"Agar hanya produknya mereka saja yang dianggap laik terbang, sehingga akan mematikan industri negara lain. Industri pesawat terbang diluar Amerika dan konsorsium industri pesawat terbang eropah barat.dan dunia akan menjadi tergantung dengan mereka dalam urusan transportasi udara," ujarnya.
Seperti diberitakan pesawat Merpati MA-60 jatuh di wilayah perairan Kaimana, Papua Barat, Sabtu (7/5/2011) sesaat akan mendarat. Penumpang buatan China tersebut mengangkut 27 penumpang dimana 25 dinyatakan tewas dan sisanya belum ditemukan. [mah]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar