BERBUAT BENAR ADALAH KEHARUSAN, BERBUAT TIDAK BENAR ADALAH KETIDAK HARUSAN

Rabu, 11 Mei 2011

PPATK: Bank Harus Waspada dengan Pegawainya yang Hidup Mewah dan Boro

Indra Subagja - detikNews

Jakarta - Pusat Pelaporan Analisa Transaksi Keuangan (PPATK) mewanti-wanti kalangan perbankan untuk mewaspadai aksi pembobolan rekening nasabah yang melibatkan kalangan internal. Salah satu caranya dengan melakukan pengawasan pada gaya hidup pegawai.

"Dalam kasus Citibank dan Bank Mega, ada perubahan lifestyle pegawai bank yang tidak terpantau, sehingga bank lambat ambil tindakan pencegahan. ​Pegawai biasanya hidup mewah dan boros," kata Kepala PPATK Yunus Husein saat dihubungi detikcom, Rabu (11/5/2011).

Bank, lanjut Yunus, perlu menerapkan whistleblowing system. Jadi pengawasan dengan melakukan pemantauan dari sesama rekan pegawai, ada yang menyimpang langsung dilaporkan.

"Itu untuk deteksi penyimpangan," imbuhnya.

Sebenarnya, modus pembobolan yang terjadi di Bank Mega merupakan praktik lama dengan pola kerjasama pemilik uang, sindikat, dan oknum bank.

"Kasus seperti ini pernah terjadi di Bank Mandiri menimpa deposito uang Pemkab Aceh Utara sekitar Rp 220 miliar. ‎Kasus ini terjadi beberapa tahun yang lalu. Yang menarik ada pelaku yang sama dalam kasus di Bank Mandiri dan Bank Mega ini," terangnya.

Penelusuruan detikcom, pelaku yang sama berinisial RL. Ditengarai dia menjadi otak dan menjadi pengatur pembobolan rekening Elnusa Rp 111 miliar di Bank Mega Jababeka.

"Pelajaran dari kasus ini, bank harus mengenal baik pegawainya (know your employee), apakah ada perubahan lifestyle," tuturnya.

Tidak ada komentar: