Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengimbau agar pelaku bisnis di kawasan Asia Tenggara dan Uni Eropa dapat mempergunakan forum pertemuan puncak (KTT) Bisnis ASEAN-UE sebagai sarana untuk memperbaiki paradigma kebijakan ekonomi kawasan dengan memberikan masukan langsung kepada para pemimpin ASEAN dan Uni Eropa.

"Jadikan Summit ini sebagai peluang untuk memainkan peran guna mengubah paradigma kebijakan ekonomi,...demi keuntungan kedua kawasan," kata Presiden Yudhoyono dalam pidatonya saat membuka KTT Bisnis ASEAN-UE di Balai Sidang Jakarta, Kamis.

Menurut Presiden, jika para pemimpin bisnis dan industri dari Asia Tenggara dan Uni Eropa berkumpul bersama tentu diharapkan akan dihasilkan sesuatu yang istimewa yang dapat membawa perubahan dalam kebijakan ekonomi kedua kawasan menuju ke tingkat yang lebih baik dan saling menguntungkan.

"Saya percaya hal yang hebat akan terjadi...Saya menanti menerima rekomendasi nyata untuk suatu kebijakan (ekonomi) yang saling menguntungkan. Rekomendasi yang dapat mendorong kerjasama antar kawasan," katanya.

Ia menilai KTT Bisnis pertama ASEAN-UE itu juga dilaksanakan di waktu yang sangat tepat seiring dengan tahap-tahap akhir perjalanan ASEAN guna mencapai Masyarakat Tunggal ASEAN 2015.

Pada kesempatan itu Presiden juga mengatakan bahwa Uni Eropa adalah salah satu mitra kerjasama ekonomi utama ASEAN sehingga perlu terus dicari peluang-peluang baru untuk mengembangkan hubungan baik yang telah terjalin lebih dari 20 tahun itu.

Di hadapan sekitar 400an undangan yang terdiri dari para pelaku bisnis di Asia Tenggara dan Uni Eropa, Kepala Negara mengemukakan keyakinannya jika KTT Bisnis pertama ASEAN-UE tersebut akan sukses menghasilkan masukan-masukan yang bagus untuk mendorong kerjasama kedua kawasan.

KTT Bisnis ASEAN-Uni Eropa merupakan forum tingkat tinggi untuk para pelaku usaha dan pemerintah dalam mengatasi permasalahan yang ada di dalam hubungan perdagangan antara negara ASEAN di kawasan Asia Tenggara dan Uni Eropa.

Menurut Ketua para menteri ekonomi ASEAN yang juga Menteri Perdagangan Mari E Pangestu , saat acara resepsi KTT Bisnis ASEAN-UE, pertemuan puncak itu sekaligus melihat peluang bisnis dan investasi di kedua belah pihak.

Di KTT tersebut, perusahaan-perusahaan Uni Eropa dan ASEAN yang berpartisipasi akan mendiskusikan peluang di lima area utama, yaitu infrastruktur (termasuk transportasi dan logistik), agri-food, kesehatan (termasuk farmasi), otomotif dan jasa(telekomunikasi dan keuangan).

Perusahaan yang berpartisipasi secara langsung akan mempresentasikan dan mendiskusikan masukan mereka dengan kepada 10 menteri ekonomi dan perdagangan ASEAN dan komisaris khusus Perdagangan Uni Eropa.

Kesimpulan dan hasil dari KTT Bisnis akan dipresentasikan kepada pertemuan tahunan para menteri ekonomi negara ASEAN-Uni Eropa.

Oleh karena KTT Bisnis itu mewadahi aspirasi pelaku usaha ASEAN dan Uni Eropa, maka diharapkan hasil yang dicapai dapat mengurangi hambatan dalam peningkatan kerja sama perdagangan dan investasi ASEAN dan Uni Eropa.

KTT itu juga diharapkan dapat menjadi wadah yang baik bagi pelaku usaha dan pemerintah dalam memanfaatkan peluang bisnis dan meningkatkan kesejahteraan di kedua wilayah.

Total perdagangan antara Uni Eropa dan ASEAN pada tahun 2010 sebesar 147 triliun euro. Uni Eropa adalah mitra dagang kedua terbesar ASEAN dan investor terbesar di ASEAN, sedangkan ASEAN adalah mitra dagang terbesar Uni Eropa kelima.