BERBUAT BENAR ADALAH KEHARUSAN, BERBUAT TIDAK BENAR ADALAH KETIDAK HARUSAN

Jumat, 06 Mei 2011

Studi Banding DPR Ternyata Dilakukan di KBRI

INILAH.COM, Jakarta – Pelajar Indonesia di Australia menilai studi banding yang dilakukan oleh Komisi VIII DPR ke Australia tidak efektif. Terutama terkait upaya mendapatkan perbandingan mengenai pengentasan kemiskinan oleh pemerintah Australia terhadap masyarakat Aborigin.
Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) di Australia menyebutkan, studi banding itu ternyata hanya mendengarkan presentasi dari perwakilan Australia. Materi yang disampaikannya juga bisa dengan mudah diperoleh di internet, sehingga Komisi VIII tidak perlu repot-repot pergi ke Australia.
PPI di Australia mengungkapkan hal itu dalam “Evaluasi Perhimpunan Pelajar Indonesia di Australia Terhadap Kunjungan Kerja Komisi VIII DPR RI ke Australia, Rabu 26 April 2011- Senin 2 Mei 2011.”
Disebutkan, proses studi banding mengenai kemiskinan itu ternyata dilakukan di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Canberra, bukan di permukiman Aborigin atau di kantor pelayanan pemerintah Australia untuk unlucky Australians.
Proses studi banding mengenai kemiskinan itu hanya mendengarkan pemaparan oleh Mr Stephen Kelly, Managers for Aged Care and International Programs, Department of Health and Services dan Mr Peter Van Vliet, Assistant Secretary Multy Cultural Departmen of Immigration and Citizenship pada Jumat 29 April 2011 di KBRI di Canberra.
Metode yang digunakan berupa komunikasi verbal oleh penyaji dengan cara menampilkan paparan dalam bentuk Power Point. PPI menilai kalau hanya seperti itu, anggota Komisi VIII tidak perlu datang ke Australia. Terlebih lagi, data yang dipaparkan oleh Mr Stephen Kelly dapat ditelusuri dari situs www.humanservices.gov.au/customer/ dan dapat dipelajari dengan mudah tanpa harus datang ke Australia.
Selain itu, PPI mencatat, tidak semua pertanyaan yang sudah disusun ditanyakan kepada penyaji. Daftar Pertanyaan itu tercatat dalam booklet Bahan Bacaan Kunjungan Kerja Tim Panja RUU tentang Fakir Miskin ke Australia 26 April 2011- 2 Mei 2011 yang dikeluarkan Sekretariat Komisi VIII DPR. Sehingga, hal-hal penting yang seharusnya diketahui malah tidak terungkap. [tjs]

Tidak ada komentar: