BERBUAT BENAR ADALAH KEHARUSAN, BERBUAT TIDAK BENAR ADALAH KETIDAK HARUSAN

Rabu, 11 Mei 2011

Total uang isi pulsa setiap anggota DPR sebesar Rp270 juta per tahun.

VIVAnews - Kabar mengejutkan kembali datang dari Anggota DPR RI. Setelah dihebohkan dengan rencana pembangunan gedung baru dan studi banding ke luar negeri, pekan ini berita seputar anggota dewan kembali membuat terkejut.

Dalam data yang dirilis dari Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (FITRA), uang isi pulsa Anggota DPR setiap tahun menghabiskan Rp151 miliar. Rinciannya, setiap anggota DPR mendapatkan jatah pulsa sebesar Rp14 juta per bulan, dan untuk setiap tahun, alokasi isi pulsa anggota DPR sebesar Rp168 juta.

Dengan demikian, total uang isi pulsa setiap Anggota DPR sebesar Rp270 juta per tahun. Sehingga total anggaran pulsa untuk 560 Anggota DPR mencapai Rp151 miliar.

FITRA juga mencatat, anggaran reses naik  sebesar 7 persen pada tahun 2011. Di mana anggaran reses pada tahun 2010 sebesar Rp230 miliar menjadi Rp248 miliar.

Anggaran Penyerapan aspirasi atau reses untuk setiap anggota DPR pada tahun 2010 sebesar Rp411 juta per tahun. Sedangkan pada tahun 2011, anggaran reses untuk setiap anggota DPR sebesar Rp442 juta per tahun. Rincian anggaran reses ini adalah, anggaran untuk satu orang DPR untuk bertemu konstituen pada tahun 2010 sebesar Rp309 juta pertahun untuk 5 kali reses, dan anggaran untuk komunikasi  atau isi pulsa HP pribadi anggaran DPR sebesar Rp102 juta pertahun untuk 5 kali reses.

Sedangkan anggaran untuk satu orang DPR untuk bertemu konstituen pada tahun 2011 sebesar Rp. 340 juta pertahun untuk 5 kali reses, dan anggaran untuk komunikasi  atau isi pulsa HP pribadi anggaran DPR sebesar Rp. 102 juta pertahun untuk 5 kali reses.

Data dari FITRA ini langsung dibantah dengan tegas oleh Wakil Ketua DPR Anis Matta. Menurutnya, angka itu salah.  "Tidak segitu," kata Anis Matta di DPR, Rabu, 11 Mei 2011.

Anis mengaku, tidak tahu kalau ada tunjangan pulsa. Menurutnya, yang ada tunjungan komunikasi. "Tapi komunikasi politik. Tidak spesifik, pulsa," tegasnya.

Namun demikian, menurut dia, data dari LSM itu masukan bagus buat DPR. Dia berjanji akan mempelajari data tersebut. "Saya baca dulu nanti," ujarnya. (eh)

 

Tidak ada komentar: