INILAH.COM, Jakarta – Seorang sumber di KTT ASEAN ke-18 di Jakarta menyatakan, PM Kamboja Hun Sen ‘menyerang’ PM Thailand Abhisit Vejjajiva secara agresif, Sabtu (7/5).
Seorang pejabat senior yang tak disebutkan namanya ini, pemimpin ASEAN lainnya sempat terhenyak ketika PM Hun tiba-tiba menyampaikan unek-uneknya dari seberang meja, sesaat setelah upacara pembukaan. Hal ini disampaikan oleh seorang Menlu ASEAN yang tak ingin namanya disebutkan.
“PM Hun agak sedikit agresif saat mengangkat isu ini, ketika sesi tertutup,” ujarnya. Jubir pemerintah Thailand, Panitan Wattanayagorn mengkornfirmasi tindakan PM Hun untuk mengangkat topik yang tidak termasuk dalam agenda formal ini. Sebab itulah pemimpin ASEAN lainnya terkejut.
Menurut Panitan, PM Abhisit kecewa dan membantah tudingan PM Hun bahwa pasukan Thailand menyerang di teritori Kamboja. Abhisit, katanya, kecewa karena Thailand dituding menggunakan kekerasan terhadap Kamboja.
“Kami tak melakukan itu. Bahkan, kami membantu Kamboja melalui masa-masa sulit. PM Abhisit kecewa karena PM Hun salah mengerti dengan tujuan kami,” ujarnya. Konflik terjadi di dekat kuil Khmer abad ke-11 yang dimiliki oleh Kamboja.
Seorang pejabat senior yang tak disebutkan namanya ini, pemimpin ASEAN lainnya sempat terhenyak ketika PM Hun tiba-tiba menyampaikan unek-uneknya dari seberang meja, sesaat setelah upacara pembukaan. Hal ini disampaikan oleh seorang Menlu ASEAN yang tak ingin namanya disebutkan.
“PM Hun agak sedikit agresif saat mengangkat isu ini, ketika sesi tertutup,” ujarnya. Jubir pemerintah Thailand, Panitan Wattanayagorn mengkornfirmasi tindakan PM Hun untuk mengangkat topik yang tidak termasuk dalam agenda formal ini. Sebab itulah pemimpin ASEAN lainnya terkejut.
Menurut Panitan, PM Abhisit kecewa dan membantah tudingan PM Hun bahwa pasukan Thailand menyerang di teritori Kamboja. Abhisit, katanya, kecewa karena Thailand dituding menggunakan kekerasan terhadap Kamboja.
“Kami tak melakukan itu. Bahkan, kami membantu Kamboja melalui masa-masa sulit. PM Abhisit kecewa karena PM Hun salah mengerti dengan tujuan kami,” ujarnya. Konflik terjadi di dekat kuil Khmer abad ke-11 yang dimiliki oleh Kamboja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar