BERBUAT BENAR ADALAH KEHARUSAN, BERBUAT TIDAK BENAR ADALAH KETIDAK HARUSAN

Kamis, 05 Mei 2011

Ungkap NII KW IX Karena Sudah Meresahkan

INILAH.COM, Jakarta - Isu Negara Islam Indonesia (NII) tiba-tiba menyeruak ke publik. Salah satunya terpicu oleh pernyataan mantan Menteri Peningkatan Produksi NII KW IX Imam Supriyanto. Apa motivasi dirinya mengungkap NII KW IX?
Imam Supriyanto sejak 2007 lalu 'makar' dari NII KW IX. Namun sejak keluar dari NII, baru tahun ini berani keluar kandang dengan mengungkapkan keborokan NII KW IX yang diidentikkan dengan figur Panji Gumilang, pengasuh Pondok Pesantren Al-Zaytun.
Apa motivasi Imam? "NII sudah meresahkan masyarakat," ujarnya kepada INILAH.COM melalui saluran telepon di Jakarta, Kamis (5/5/2011). Bagaimana dengan spekulasi yang berkembang terkait aksinya mengungkap NII KW IX? Berikut wawancara lengkapnya.
Apa motivasi Anda mengungkapkan perihal NII KW IX yang dikaitkan dengan Al-Zaytun, termasuk melaporkan Panji Gumilang ke Mabes Polri?
Alhamdulillah saya mempunyai keberanian untuk mengungkapkan ini semua. Karena belakangan ini semakin meresahkan. Karena saya yang selama ini berkecimpung di dunia pendidikan, betapa pedihnya orang tua melihat anaknya tidak melanjutkan sekolah dan kuliah, berani berbohong, menipu dan mencuri.
Kedua, saya memang dari dulu ingin lembaga pendidikan Al-Zaytun terpisahkan dari alat politik perjuangan Panji Gumilang untuk mewujudkan ideologi NII di Indonesia. Lembaga pendidikan Al-Zaytun memang memiliki keunggulan. Terbukti, para alumninya telah berpikrah di banyak tempat.
Kami juga ingin uang yang dulu dipinjam oleh NII kepada pengikutnya sampai Rp250 miliar, yang dulu pernah dijanjikan akan dikembalikan, sekarang harus dikembalikan. Karena uang yang dikumpulkan dari jual tanah, warisan oleh para pengikut NII, ini jadi masalah.
Langkah Anda yang tiba-tiba muncul ke publik mengungkpakan banyak hal tentang NII KW IX menimbulkan beragam spekulasi untuk mengalihkan isu yang belakangan muncul ke publik. Apa komentar Anda?
Saya memandangnya apa yang saya lakukan tanpa pretensi dan kepentingan. Saya tulus untuk mengungkap. Keinginan untuk mengungkap tidak asal bicara saja. Asal tahu saja, Panji Gumilang dibekingi tentara dan intelejen, ini juga harus tahu. Kalau masuk ke proses hukum, saya harus didampingi kuasa hukum. Saya tidak mengaitkan spekulasi dengan isu yang berkembang.
Tapi apakah Anda sadar, bisa saja ada pihak ketiga yang memanfaatkan isu ini untuk kepentingan lainnya?
Insya Allah saya dijauhkan dari kesombongan dan dimanfaatkan oleh orang yang punya kepentingan yang jelek. Alhamdulillah, dalam diri saya ringan saja. Walaupun sampai hari ini tidak ada ancaman. Sampai hari ini saya murni, dalam sepanjang pengalaman hidup saya, apalagi saya kuliah di Sospol, teori dan praktek menjadi bekal untuk mengungkap masalah ini. Saya juga pernah ikut Menwa (Resimen Mahasiswa) ataupun intelejen.
Apa target akhir dari upaya Anda ini?
Bagaimana lembaga pendidikan bisa berjalan pada umumya, para murid bisa dengan tenang belajar demi umat dan bangsa. Yang utama, Panji Gumilang dikeluarkan dan ditangkap oleh polisi. Insya allah semua selesai, pengikutnya akan lari semua. [mdr]

Tidak ada komentar: