INILAH.COM, Jakarta - Wakil Ketua DPR Pramono Anung yakin majelis hakim yang menjatuhkan vonis untuk Abu Bakar Ba'asyir memiliki independensi saat memutuskan vonis tersebut.
"Saya melihat para hakim mempunyai independensi untuk memutuskan. Ini kan hal yang dilakukan secara terbuka, persidangan juga terbuka kalau aspek hukumnya salah ya salah. Kalau tidak salah hakim harus memutuskan tidak salah," ujar Pramono di gedung DPR, Jakarta, Kamis (16/6/2011).
Pram meminta kepada majelis hakim Ba'asyir dalam memutus kasus dugaan teroris Ba'asyir tidak akan keluar konteks hukumnya. "Hakim dalam memutuskan persoalan Abu Bakar Ba'asyir ya dalam konteks hukum saja tidak keluar dari itu. Jadi hukum sebagai acuan dalam menentukan putusan Abu Bakar Ba'asyir," ujarnya.
Ia juga menduga bahwa terkait sidang vonis Ba'asyir ada pihak-pihak yang bermain dan mengeruhkan suasana. "Saya yakin teror ini tidak dilakukan atas perintah Abu Bakar Ba'asyir dan saya melihat mungkin juga ini dimanfaatkan oleh orang lain sehingga demikian," paparnya.[iaf]
"Saya melihat para hakim mempunyai independensi untuk memutuskan. Ini kan hal yang dilakukan secara terbuka, persidangan juga terbuka kalau aspek hukumnya salah ya salah. Kalau tidak salah hakim harus memutuskan tidak salah," ujar Pramono di gedung DPR, Jakarta, Kamis (16/6/2011).
Pram meminta kepada majelis hakim Ba'asyir dalam memutus kasus dugaan teroris Ba'asyir tidak akan keluar konteks hukumnya. "Hakim dalam memutuskan persoalan Abu Bakar Ba'asyir ya dalam konteks hukum saja tidak keluar dari itu. Jadi hukum sebagai acuan dalam menentukan putusan Abu Bakar Ba'asyir," ujarnya.
Ia juga menduga bahwa terkait sidang vonis Ba'asyir ada pihak-pihak yang bermain dan mengeruhkan suasana. "Saya yakin teror ini tidak dilakukan atas perintah Abu Bakar Ba'asyir dan saya melihat mungkin juga ini dimanfaatkan oleh orang lain sehingga demikian," paparnya.[iaf]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar