BERBUAT BENAR ADALAH KEHARUSAN, BERBUAT TIDAK BENAR ADALAH KETIDAK HARUSAN

Senin, 13 Juni 2011

Golkar Tidak Mau Bergembira di Atas Penderitaan Demokrat

Mohamad Rizki Maulana - detikNews


Jakarta - Dalam hasil survei yang dikeluarkan oleh Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Partai Demokrat (PD) mengalami penurunan suara sebanyak 5 persen sementara di sisi lain Partai Golkar mengalami kenaikan sebesar 4 persen. Salah satu penyebab menurunnya perolehan suara PD ini adalah kasus yang menimpa mantan Bendahara Umum PD, M Nazaruddin.

Meskipun merasa diuntungkan dengan situasi ini, Wakil Bendahara Umum Partai Golkar, Bambang Soesatyo menyatakan pihaknya menginginkan agar masalah yang menerpa PD agar cepat selesai sehingga dapat bersaing secara sehat pada Pemilu 2014 nanti. "Golkar tidak mau bergembira di atas penderitaan partai lain. Kita tidak mau jika kenaikan suara kita itu disebabkan karena adanya partai yang sedang jatuh," ujarnya ketika dihubungi detikcom Senin (13/6/2011).

Bambang Soesatyo menolak, jika misalnya disebutkan Partai Golkar juga ikut bermain dalam kasus Nazaruddin. Malah Bambang bisa mengerti alasan kenapa Nazaruddin tidak mau pulang untuk memenuhi panggilan KPK.

Alasannya karena dia merasa bahwa jika dia pulang tidak ada lagi yang membela dia lagi. "Partainya sendiri sudah tidak membela dia lagi. Seharusnya partai kan memberikan dukungan ketika ada kadernya yang bermasalah, paling tidak memberikan dukungan secara moril," terang Bambang

Bambang Soesatyo juga menunjukkan keyakinan peluang mereka untuk memenangi pemilu 2014 sangat besar. "Kami yakin dengan peluang kami di 2014. Namun, kami harus bekerja lebih keras lagi untuk mewujudkan itu," pungkasnya

Sebelumnya, hasil survei LSI menyebutkan kasus Nazaruddin membuat perolehan suara Golkar naik. Golkar diuntungkan karena memiliki platform yang sama dengan PD.

"Golkar diuntungkan atas adanya kasus Nazaruddin. Kenapa Golkar? Karena Golkar punya platform menyerupai PD. Jadi dia ini tidak ideologis maupun agama, tapi di tengah-tengah," ujar Direktur Eksekutif Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, saat membacakan hasil survei 'Blunder Politik Demokrat, Kasus Nazaruddin dan Perubahan Dukungan Partai', di Kantor LSI, Jl Pemuda, Rawamangun, Jakarta Timur, Minggu (12/6).

Tidak ada komentar: