BERBUAT BENAR ADALAH KEHARUSAN, BERBUAT TIDAK BENAR ADALAH KETIDAK HARUSAN

Senin, 13 Juni 2011

Hentikan Ekspor Sapi, Australia Justru Rugi

Mohamad Rizki Maulana - detikNews


Jakarta - Tindakan pemerintah Australia yang menghentikan ekspor sapi ke Indonesia, sebenarnya lebih berdampak kepada perekonomian Australia. Industri sapi Australia justru yang memiliki ketergantungan pada pangsa pasar Indonesia.

"Mereka akan mengalami banyak kerugian, bahkan lapangan pekerjaan akan semakin berkurang. Indonesia merupakan konsumen terbesar bagi ekspor sapi mereka," ujar Guru Besar Hukum Internasional FH UI, Hikmahanto Juwana, dalam siaran pers, Senin (13/6/2011).

Hikmahanto yakin bahwa pada saatnya nanti pemerintah Australia akan mengajak pemerintah Indonesia untuk berunding mengenai masalah ini. Pemerintah Indonesia sebaiknya memperlihatkan sikap tegas dengan meminta agar penghentian sementara ekspor sapi tetap diberlakukan Australia.

"Dengan kondisi seperti ini posisi tawar Indonesia lebih tinggi bila dibandingkan Australia. Sudah waktunya pemerintah Australia belajar bahwa Indonesia bisa bertindak keras dan tegas," tuturnya

Menurut Hikmahanto, apa yang dilakukan oleh pemerintah Australia ini hanya permainan elit politik Australia untuk konsumsi politik dalam negeri mereka. Kebijakan penghentian ekspor sapi atas keprihatinan cara memotong sapi dapat dianalogikan sebagai pencekikan terhadap seseorang.

"Pencekikan dilakukan sampai orang yang dicekik tunduk dan menyerah. Pilihan lain dari yang dicekik hanyalah mati," terangnya.

Seperti diketahui, asosiasi industri ternak sapi Australia memutuskan untuk menghentikan sementara pengiriman sapi ternaknya, setelah munculnya dokumen yang menunjukkan sapi-sapi asal Australia itu dipotong dengan cara kejam.

Perihal kekejaman pemotongan sapi Australia di tempat pemotongan hewan Indonesia itu muncul dalam program televisi 'Four Corners' ABC pada Senin (30/5/2011). Dalam tayangan tersebut dimunculkan bagaimana sapi-sapi ternak itu menderita saat dipotong karena matanya dicungkil, kukunya dicopot dan pemotongan lehernya dilakukan secara brutal di 4 tempat pemotongan hewan di Indonesia.

Tidak ada komentar: