BERBUAT BENAR ADALAH KEHARUSAN, BERBUAT TIDAK BENAR ADALAH KETIDAK HARUSAN

Senin, 13 Juni 2011

Istri Fadel Justru Ngaku Cegah Korupsi

Jpnn
JAKARTA - Hana Hasanah Fadel, istri Menteri Kelautan dan Perikanan yang juga Ketua DPP Partai Golkar Fadel Muhammad, berang dituding broker proyek di kementerian yang dipimpin suaminya. Dia tidak terima dengan tuduhan anggota Komisi IV DPR dari Fraksi Partai Demokrat Rosyid Hidayat.

"Pak Rosyid sebagai anggota DPR tidak pas mengungkapkan kata -kata yang tidak jelas dan berbau fitnah pada raker penting. Pak Rosyid seharusnya ikut memikirkan program -program kerakyatan yang tengah dibikin menteri. Fungsi pengawasan bukan seperti itu," kata Hana di Jakarta, kemarin (10/6).

Tuduhan terhadap istri Fadel ikut campur dalam proyek Kementerian Kelautan dan Perikanan itu diungkapkan dalam forum resmi. Yakni, saat rapat kerja Komisi IV dengan Fadel Muhammad di Gedung DPR, Rabu malam lalu. Rosyid menuding sejumlah anggota keluarga Fadel Muhammad, seperti istri dan adiknya, menjadi broker proyek di kementerian tersebut. Fadel telah membantah dan menyebut tuduhan itu sebagai fitnah.

Hana sendiri sekarang berstatus sebagai anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) yang mewakili Gorontalo. Hana menjelaskan, sebagai seorang "senator", dia banyak menerima masukan dan aspirasi masyarakat. Termasuk informasi yang terkait dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan.

Hana mengakui beberapa kali sempat menerima keluhan dari para kandidat peserta tender proyek -proyek di kementerian suaminya itu. Mereka merasa ada yang tidak benar dalam proses tender itu. Salah satunya dalam tender pembangunan pelabuhan Muara Baru di Ancol, Jakarta. Ketika itu dari enam BUMN calon peserta tender, empat di antaranya digugurkan tanpa alasan yang jelas.

"Mereka yang menyurati saya minta waktu beraudiensi untuk meluruskan persoalan proses tender yang tidak benar. Jadi, saya tidak pernah mengundang mereka. Itu bohong semua," jelas Hana.

Dalam pernyataannya, Rosyid menyebut istri dan adik menteri biasa memangil pejabat di Kementerian Kelautan dan Perikanan. Mulai eselon I dan eselon II, bahkan memangil direksi BUMN yang mau terlibat dalam proyek. "Saya nggak mengerti mengapa Pak Rosyid sampai ngomong begitu," katanya.

Menurut Hana, dia tidak akan mau menanggapi tanpa bukti -bukti yang kuat. Ketika bukti -bukti tersedia, dia akhinya bersedia menyampaikan informasi tersebut kepada pihak kementerian. Setelah ditelusuri di internal, memang ditemukan adanya proses yang menyimpang dan kemudian diluruskan. Hana menduga ada orang -orang tertentu, termasuk "orang dalam" di kementerian yang tidak puas karena rencananya untuk bermain curang menjadi gagal. "Makanya, terjadilah fitnah ini," katanya.

Hana menegaskan apa yang dikerjakannya sebatas menjalankan tanggungjawab sebagai anggota DPD, yakni menerima dan menindaklanjuti aspirasi. "Posisi saya nggak lebih dari itu. Perkembangan tendernya saja seperti apa, saya nggak mengerti," ujarnya.

Hana juga menjamin, suaminya, Fadel Muhammad merupakan sosok yang berintegritas dan bersih. "Saya sudah mendampingi beliau sejak di pemerintahan, menjadi Gubernur Gorontalo. Insyaallah sampai sekarang masih dikuatkan imannya, tidak macam -macam," kata ibu kelahiran Jakarta, 1 September 1969, itu.

Apakah persoalan ini merepresentasikan pertentangan Partai Demokrat dan Partai Golkar? "Dia (Rosyid) mungkin atas nama pribadi, bukan partai. Sikap Partai Demokrat tidak seperti itu," jawab Hana.

Ketua Fraksi Partai Golongan Karya Setya Novanto meyakini jika Fadel bersama keluarganya tidak akan melakukan hal-hal yang berkaitan dengan pelanggaran hukum. Menurut dia, apapun tudingannya, hal itu akan menjadi perhatian Partai Golkar sebagai tempat Fadel bernaung. "Saya yakin Fadel tidak akan melakukan hal-hal yang dituduhkan, baik dirinya maupun keluarganya," ujarnya menegaskan.

Apakah pernyataan anggota Fraksi Partai Demokrat itu demi menyerang Partai Golkar? Novanto tidak melihat hal itu. Hanya saja, dirinya tetap berharap agar sesama partai saat ini tetap saling menghargai. Situasi yang terjadi di Demokrat saat ini tidak memiliki keterkaitan dengan Partai Golkar sedikitpun. "Kita saling mencontohkan untuk mencari jalan keluar terbaik," ujarnya diplomatis.

Dalam hal ini, kata Novanto, tudingan itu akan menjadi masukan bagi Partai Golkar. Institusi partai juga mempersilahkan kepada Komisi Pemberantasan Korupsi jika ingin melakukan pengusutan atas pernyataan itu. "Kita beri dukungan sepenuhnya kepada KPK, kita juga serahkan kembali kepada Fadel untuk menindaklanjuti," tandasnya.

Koordinasi Divisi Korupsi Politik Indonesia Corruption Watch Ade Irawan menilai, sebaiknya anggota DPR yang menyampaikan dugaan korupsi tersebut berinisiatif melaporkan ke KPK. Jika bukan menjadi aduan, paling tidak anggota DPR yang bersangkutan bisa memberikan informasi kepada KPK. "Informasi seperti ini tentu bagus untuk ditindaklanjuti," kata Ade.

Informasi itu, lanjut Ade bisa menjadi data awal. Sebaliknya, jika anggota DPR yang menuding dugaan korupsi tidak melakukan apa-apa, patut diduga informasi itu hanyalah alat politik untuk menjatuhkan kader politisi lain. "Kalau hanya disimpan sendiri, bisa jadi hanya jadi alat kartel politik," jelasnya. Indikasi itu kuat, karena yang menyampaikan informasi adalah kader Demokrat, sementara yang dituding adalah salah satu pimpinan Golkar.  (pri/bay)

Tidak ada komentar: