BERBUAT BENAR ADALAH KEHARUSAN, BERBUAT TIDAK BENAR ADALAH KETIDAK HARUSAN

Rabu, 08 Juni 2011

Mendiknas dan Rektor PTN Matangkan Kurikulum Baru Pancasila

 Jpnn
JAKARTA — Kementerian Pendidikan Nasional (Kemdiknas) bersama dengan seluruh Rektor Perguruan Tinggi Negeri (PTN) tengah merumuskan kurikulum baru tentang pendidikan pancasila. Perumusan kurikulum ini dibahas di dalam pertemuan rektor PTN yang digelar pada 7-8 Juni 2011 di Gedung Kemdiknas.

Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) M Nuh mengatakan, perumusan kurikulum ini akan lebih ditekankan pada penguatan, revitalisasi dan aktualisasi Pancasila agar dapat diamalkan dalam kehidupan sehari-hari anak didik. Menurutnya, kurikulum baru pendidikan Pancasila itu baru akan diterapkan pada tahun ajaran 2012/2013. 

Menurut Nuh, untuk membuat kurikulum baru itu masih ada tahapan-tahapan lain yang harus dilakukan setelah perumusan materi selesai dilakukan. "Kalau kurikulum, itu ada tahapan-tahapannya. Oleh karena itu, kurikulum mungkin baru bisa dilakukan pada tahun 2012," terang Nuh di Gedung Kemdiknas, Selasa (7/6).

Ada pun untuk reaktualisasi dan revitalisasi nilai-nilai Pancasila di sekolah, sambungnya, sudah dapat dilakukan mulai tahun ajaran 2011/2012 yang akan dimulai pada bulan Juli mendatang. "Di semester depan sudah bisa diterapkan reaktualisasi serta revitalisasinya. Sedangkan di jenjang Perguruan Tingi (PT), penerapan reaktualisasi Pancasila tidak harus menunggu ada mata kuliah, atau mata pelajaran dulu. Namun bisa berbentuk school culture, melakukan kegiatan-kegiatan yang mengarah pada perilaku Pancasila," imbuhnya.

Lebih jauh Nuh mengatakan, perubahan pada kurikulum pendidikan Pancasila ini juga selaras dengan konsep pendidikan karakter yang selama ini digaungkan oleh pemerintah. “Pendidikan karakter ada dalam satu buku. Pendekatannya seperti apa, itu yang akan dilatihkan, termasuk Pancasila," urai Mantan Rektor ITS Surabaya itu.

Dikatakannya pula, pendidikan karakter memiliki empat poin utama yang akan diterapkan juga di sekolah. Yakni, kesadaran sebagai makhluk Tuhan, penumbuhan intelektual dan curiousity, dan kecintaan dan kebanggan terhadap tanah air. "Di dalamnya ada Pancasila dan empat pilar itu," tandasnya. (cha/jpnn)

Tidak ada komentar: