BERBUAT BENAR ADALAH KEHARUSAN, BERBUAT TIDAK BENAR ADALAH KETIDAK HARUSAN

Rabu, 15 Juni 2011

"Nazaruddin-Nunun Tamparan Buat Demokrat-PKS"

"Publik tidak lagi bisa dibodohi dengan alasan-alasan yang terlalu gampang ditebak."

VIVAnews -- Dua sosok ini merajai pemberitaan di Indonesia, sekaligus jadi sosok yang paling dicari: Muhammad Nazaruddin dan Nunun Nurbaeti Daradjatun. Nama terakhir bahkan telah resmi menjadi buron kepolisian internasional.

Tak hanya kasusnya yang jadi sorotan, dua orang ini diduga kuat juga akan memengaruhi citra partai politik. Terutama Demokrat dan PKS.

"Jelas ini menjadi hantaman atau tamparan keras bagi kedua partai, kerena bagaimanapun Nazaruddin adalah mantan bendahara umum Partai Demokrat yang mau tidak mau perilakunya yang kurang terpuji, termasuk tidak memenuhi panggilan KPK sebanyak dua kali, mengakibatkan PD mengalami krisis kredibilitas," kata peneliti senior Lembaga Survei Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, Selasa 14 Juni 2011.

Apalagi, tambah dia, "selama ini Partai Demokrat berjualan slogan anti korupsi."

Ditambahkan Burhanuddin, ketika salah satu mantan elitnya berkali-kali tidak mendatangi panggilan KPK dan justru ada di luar negeri, itu akan menimbulkan spekulasi liar yang akan merugikan Partai Demokrat.

Lalu, bagaimana dengan PKS?  Nunun adalah istri anggota Fraksi PKS, Adang Daradjatun. Suami Nunun yang mantan Wakapolri adalah mantan calon Gubernur DKI Jakarta yang diusung PKS. "Dan perilaku Adang  sama sekali tidak bisa dijadikan teladan dengan menutup informasi terkait keberadaan istrinya," kata Burhanuddin. "Itu akan membuat citra PKS yang selama ini menjual slogan "bersih, profesional dan peduli" menjadi tergerus oleh isu ini."

Akibatnya, lanjut dia, kedua partai ini harus bekerja ekstra keras untuk mengembalikan kepercayaan publik terkait citra 'antikorupsi' yang mereka jual. Partai Demokrat, tambah dia, harus meminta Nazaruddin pulang memenuhi panggilan Komisi Pemberantasan Korupsi. "Publik tidak lagi bisa dibodohi dengan alasan-alasan yang terlalu gampang ditebak, penuh kamuflase, seperti alasan sakit."

Ditambahkan Burhanuddin, isu Nunun dan Nazaruddin ini langsung menusuk jantung kredibilitas Demokrat maupun PKS. "Jika mereka ingin mengembalikan kepercayaan publik terhadap citra bersih dan integritas dari korupsi mereka harus membuktikan, memulangkan keduanya untuk segera mengikuti proses penegakan hukum." (umi)

Tidak ada komentar: