BERBUAT BENAR ADALAH KEHARUSAN, BERBUAT TIDAK BENAR ADALAH KETIDAK HARUSAN

Kamis, 16 Juni 2011

PDIP: Dukung Gelar 'Ibu Kejujuran' pada Siami

"Kita perlu meredam gerakan pragmatisme yang halalkan segala cara untuk mencapai tujuan."

VIVAnews - Sikap Siami yang tak gentar memperjuangkan kejujuran bagai oase di tengah kondisi negara ini yang korup akut. Meski, ini harus dibayarnya mahal. Ia dan keluarga dihujat, dicaci, bahkan diusir dari kampung dan rumahnya sendiri.

Kisah Siami, ibu penjahit gorden dari Kelurahan Gadel, Surabaya menjadi inspirasi. Pagi ini, pukul 10.00 WIB sejumlah aktivis akan memberikan apresiasi dan dukungan di Aula Mahkamah Konstitusi. Sementara, Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) berniat memberikan gelar 'ibu kejujuran' bagi mantan buruh pabrik sepatu itu.

Menanggapi rencana itu, Politisi PDI Perjuangan, Arif Budimanta mengemukakan  inisiatif MPR itu perlu didukung. Sebab, ini adalah sebuah gerakan moral yang bagus.

"Karena kita perlu meredam gerakan pragmatisme yang  menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuan. Termasuk  dengan cara-cara yang tidak jujur dan manipulatif," ujarnya saat  berbincang dengan VIVAnews.com, di Jakarta, Kamis 16 Juni  2011.

Arif mengatakan, insiden pengusiran Siami dan keluarganya  oleh warga setempat menunjukkan kondisi republik ini  sudah kebalik-balik. "Kehilangan norma dan etika sosial  dalam memandang masa depan generasi yang akan datang,"  terangnya.

Oleh karenanya, anggota Komisi XI DPR RI ini menuturkan tindakan yang disampaikan Siami itu mampu menjadi pemantik dan penerang bagi bangunan karakter bangsa.

"Kemajuan peradaban ditandai oleh kemajuan ilmu pengetahuan. Kemajuan ilmu pengetahuan tanpa kejujuran yang akan muncul adalah kemunduran. Pembangunan ekonomi tanpa kejujuran akan memunculkan ketidakadilan," ujarnya.

Siami adalah 'peniup peluit' kasus dugaan contek massal di SDN Gadel II/577 Tandes, Surabaya. Baca selangkapnya di sini.

Tidak ada komentar: