Ia menilai positif langkah Yudhoyono yang berniat memutus mata rantai politik dinasti.
VIVAnews – Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso menyatakan, ketegasan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang menyatakan istri dan anak-anaknya tidak akan maju menjadi kandidat presiden pada Pemilu 2014, harus diteladani oleh para kepala daerah di seluruh Indonesia.
“Saya menyerukan kepada bupati dan walikota untuk meniru Pak SBY yang melarang keluarga dekatnya maju, sepeninggal jabatannya,” kata Priyo di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta. Menurutnya, politik dinasti dalam perpolitikan nasional kurang baik bagi keberlangsungan demokrasi.
Priyo pun menyambut positif langkah SBY yang mengawali pemutusan mata rantai politik dinasti. Ketua DPP Golkar itu juga menilai, ucapan SBY tersebut tulus. “Itu dikemukakan untuk menjawab berbagai spekulasi seputar kemungkinan capres yang berasal dari keluarga Yudhoyono,” ujar Priyo.
Jadi, ia meminta semua pihak untuk menghormati pernyataan SBY sebagai seorang pemimpin dan kepala negara. “Mari hormati pernyataan yang amat dahsyat itu, karena itu adalah hak politik beliau untuk tidak memperkenankan Ibu Ani Yudhoyono dan keluarga dekatnya untuk maju sebagai capres,” kata Ketua DPP Golkar itu.
Priyo mengakui, Ani Yudhoyono kerap disebut oleh kader-kader Demokrat pantas menjadi kandidat presiden mendatang. “Kita tunggu perkembangan berikutnya saja,” kata dia.
Beberapa waktu lalu, lembaga survei IndoBarometer memang menempatkan Ibu Ani sebagai salah satu calon presiden terpopuler untuk Pemilu 2014. Dia ada di peringkat keenam, di atas Ketua Umum PAN sekaligus Menko Perekonomian Hatta Rajasa.
Namun Juru Bicara Kepresidenan, Julian Aldrin Pasha, menjelaskan bahwa survei tersebut dilakukan tanpa sepengetahuan keluarga Presiden Yudhoyono. Ia pun menyatakan, usul pencalonan Ani sebagai presiden bukan berasal dari lingkaran dalam Istana, tapi muncul sebagai pandangan pribadi dari individu di luar keluarga Cikeas. (eh)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar