BERBUAT BENAR ADALAH KEHARUSAN, BERBUAT TIDAK BENAR ADALAH KETIDAK HARUSAN

Kamis, 09 Juni 2011

Saran Akbar Tandjung untuk Tommy Soeharto

"Harus punya hubungan, pendekatan, dan komunikasi yang baik dengan partai-partai.

VIVAnews - Peluang Hutomo Mandala Putra atau Tommy Soeharto untuk ikut bersaing pada Pemilu 2014 terus menjadi pembicaraan. Bahkan, putra bungsu mantan Presiden Soeharto itu sedang membangun citra untuk menaikkan popularitasnya.

"Kalau menurut saya sah-sah saja kalau orang menggunakan media untuk kepentingan membangun citra dan image sebagai seorang politisi, tokoh masyarakat atau pun pengusaha" kata Akbar yang juga Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar.

Akbar mencontohkan, terpilihnya Susilo Bambang Yudhoyono sebagai presiden tak lepas dari peran media. Dia juga melihat saat ini ada beberapa media yang secara khusus memoles citra tokoh-tokoh yang ada di belakangnya.

Sebab, untuk meningkatkan pengenalan seseorang ke publik tentu media ini sangat menentukan. Tapi pada akhirnya yang akan menentukan adalah kualitas ketokohan orang tersebut.

"Masyarakat akan melihat ketokohan orang itu atas dasar sejauh mana kualitas ketokohannya, kepemimpinannya, visi, komitmen, pengalaman, dan rekam jejak orang tersebut" ujar dia.

Akbar sendiri pernah menanyakan langsung keseriusan Tommy yang terjun ke dunia politik. "Mas Tommy bilang sedang mempersiapkan dan melakukan pendaftaran-pendaftaran (Partai Nasional Republik). Ketuanya juga sedang dipersiapkan, ada beberapa tokoh yang dianggap punya potensi untuk menjadi ketua, salah satu yang ia sebut adalah Amelia Yani, tapi Mas Tommy sendiri tidak menyebut sejauh mana keterlibatan dia di partai tersebut, ungkap Akbar.

Namun, Akbar belum melihat langkah Tommy itu sebagai suatu strategi keluarga cendana untuk maju dalam Pemilihan Presiden 2014. Tapi, ia sangat mendukung dan mempersilahkan jika memang Tommy ingin maju sebagai Calon Presiden 2014.

"Oleh karena itu yang bersangkutan harus punya hubungan, pendekatan, dan komunikasi yang baik dengan partai-partai atau menjadi salah satu tokoh dari parpol, karena dalam Peraturan Perundang-undangan Capres yang maju itu harus dari Parpol atau didukung oleh beberapa Parpol, kecuali kalau nanti dimungkinkan ada calon independen," jelas Akbar.

Tidak ada komentar: