BERBUAT BENAR ADALAH KEHARUSAN, BERBUAT TIDAK BENAR ADALAH KETIDAK HARUSAN

Kamis, 16 Juni 2011

Siami Temui Mahfud MD

Dalam peristiwa ini, Menteri Pendidikan Nasional M Nuh membantah ada aksi contek massal.

VIVAnew - Siami kini menjadi ikon kejujuran. Di sisi lain diusir warga kampungnya karena dianggap mencemarkan nama baik sekolah dan tempat tinggalnya, di sisi lain dia menjadi potret kejujuran yang kini semakin pudar di tanah air.

Tragedi Siami yang melaporkan guru SDN 2 Gadel, Surabaya, Jawa Timur, karena memaksa anaknya, Al, memberikan contekan kepada rekan-rekannya saat ujian nasional, mencuri perhatian publik. Dukungan kepada Siami dan suaminya, Widodo terus berlanjut.

Dukungan dari jejaring sosial Facebook terus berdatangan. Pagi ini, rencananya Siami akan bertemu dengan sejumlah aktivis dan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD. Semua akan memberikan dukungan kepada Siami.

"Saya rencananya akan hadir besok. Apa yang akan saya sampaikan? Lihat saja nanti," kata Mahfud MD semalam di kantor, gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat. Aksi yang akan digelar sekitar pukul 10.00 WIB nanti akan dilakukan di aula Mahkamah Konstitusi. Siami, suami, dan Al juga akan hadir, Kamis 16 Juni 2011.

Dalam peristiwa ini, Menteri Pendidikan Nasional Muhammad Nuh sudah membantah keras ada aksi contek massal. M Nuh memiliki sejumlah bukti bahwa memang tidak ada insiden atau mobilisasi pencontekan massal dalam ujian nasional yang digelar 10-12 Mei lalu. Bukti yang paling menguatkan adalah tidak ada pola jawaban yang sama dari semua peserta ujian.

"Bukti lain, hasil nilainya. Di sini, baik Matematika atau yang lain-lain itu tidak menampakkan adanya kesamaan. Artinya, tidak terjadi kecurangan atau contekan massal," kata M Nuh di Kantor Kementerian Pendidikan Nasional, Jakarta, kemarin.

Tidak ada komentar: