Jenderal Pramono Edhie: Saya Prajurit!

Memang masih ada program kerja yang sudah diselesaikan oleh pendahulunya.

VIVAnews - Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo resmi menerima tongkat komando sebagai Kepala Staf TNI Angkatan Darat. Pramono siap meneruskan pekerjaan Jenderal George Toisutta. Apakah adik ipar Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ini juga siap maju menjadi calon presiden 2014?

"Saya hanya ingin menjadi tentara. Saya adalah prajurit," kata Pramono Edhie usai serah terima jabatan di Markas Besar TNI Angkatan Darat, Jalan Veteran, Jakarta Pusat, Kamis 7 Juli 2011.

Menurut adik kandung Ibu Negara Ani Yudhoyono ini, dirinya akan fokus pada mandat yang diberikan saat ini. Program-program yang sudah ada akan diteruskan. Pramono tetap menganut skala prioritas.

"Mana yang dulu, alutsista atau sumber daya manusianya? Dua-duanya. Saya tidak menganut 100 hari kerja," kata mantan ajudan Presiden RI ke-5 Megawati Soekarnoputri ini.
Pramono Edhie melanjutkan, memang masih ada program kerja yang sudah diselesaikan oleh pendahulunya, tetapi ada pula yang diprioritaskan untuk dikerjakan.

Sementara itu, untuk kasus-kasus TNI, seperti konflik dengan masyarakat, Pramono Edhie akan menghormati proses hukum yang berlaku. "Kalau masuk hukum, ya hukum. Saya taat asas," kata mantan Panglima Kostrad ini.

Putra bungsu Panglima Resimen Pasukan Komando Angkatan Darat (RPKAD) atau Kopassus, Letnan Jenderal Purnawirawan TNI Sarwo Edhie Wibowo ini merupakan lulusan terbaik Akabri tahun 1980.

Saat masih berpangkat kolonel, Pramono Edhie Wibowo pernah menjadi salah satu ajudan Presiden RI ke-5 Megawati Soekarnoputri. Sejak itu, kariernya melesat. Jenderal kelahiran Magelang, Jawa Tengah, 5 Mei 1955 itu beberapa kali menduduki kursi penting di TNI Angkatan Darat.

Pramono Edhie dipercaya menjabat Komandan Jenderal Kopassus pada 1 Juli 2008 hingga 4 Desember 2009. Setelah menjadi pucuk pimpinan Kopassus, pada 2009 sampai 2010, Pramono Edhie didaulat menjadi Panglima Kodam Siliwangi. (art)