Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah melalui Kementerian Luar Negeri dan lembaga terkait terus melacak keberadaan mantan Bendahara Umum Partai Demokrat, M Nazaruddin, ke berbagai negara.

"Kemenetrian Luar Negeri melalui perwakilan di negara tetangga, sudah melakukan upaya-upaya di mana keberadaan yang bersangkutan," kata Menteri Luar Negeri, Marty Natalegawa ketika ditemui di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Kamis malam.

Sebelumnya, Nazaruddin yang telah ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK dalam kasus dugaan suap pembangunan wisma atlet SEA Games di Palembang, Sumatera Selatan, diduga berada di Singapura.

"Kita sudah ketahui, pemberitahuan dari pemerintah Singapura bahwa yang bersangkutan sudah meninggalkan Singapura," kata Marty.

Marty menambahkan, pemerintah sempat melacak keberadaan Nazaruddin di Vietnam dan Malaysia. Pada Rabu malam, Marty juga mendapat informasi bahwa Nazaruddin berada di Filipina.

"Malam itu kami cek ke Filipina melalui dubes dan dikonfirmasikan oleh pihak kepolisian Filipina dan imigrasi Filipina berdasar data yang dimiliki nama seperti itu tidak ada di imigrasi Filipina," katanya.

Marty menjelaskan, jajaran terkait di Kementerian Luar Negeri sudah dan akan terus bekerja untuk melacak keberadaan Nazaruddin.

"Perwakilan bekerja untuk bisa mengidentifikasi lokasi yang bersangkutan," kata Marty.

Sementara itu, Menteri Hukum dan HAM Patrialis Akbar mengirim Dirjen Imigrasi ke Singapura untuk mengecek langsung informasi keberadaan mantan Bendahara Umum Partai Demokrat M Nazaruddin.

Patrialis mengatakan, Dirjen Imigrasi akan berangkat ke Singapura pada Sabtu, 9 Juli 2011 untuk berkoordinasi dengan imigrasi Singapura.

Sampai saat ini, kata Patrialis, Kementerian Hukum dan HAM belum mendapatkan informasi dari pihak Singapura tentang keberadaan

ataupun data perjalanan Nazaruddin, meski Kementerian Luar Negeri Singapura sudah mengeluarkan pernyataan bahwa Nazaruddin tidak lagi berada di Singapura.

Meski demikian, lanjut dia, Kementerian Hukum dan HAM tetap perlu mengirimkan Dirjen Imigrasi ke Singapura guna memperoleh data perjalanan Nazaruddin yang dimiliki oleh pihak Singapura.

Patrialis memastikan Nazaruddin belum kembali ke Indonesia melalui jalur darat, air, maupun udara, karena paspor Nazaruddin pasti terdeteksi di setiap pintu masuk perbatasan apabila ia sudah memasuki wilayah Indonesia.

"Kalau kembali ke Indonesia, itu kan mesti masuk ke pintu masuk, pasti paspornya kedeteksi dong," ujarnya.

Sementara itu, Kapolri Jenderal Pol Timur Pradopo mengatakan bahwa saat ini keberadaan Nazaruddin akan dicari melalui kerja sama dengan Interpol dan juga pengetatan pengawasan di beberapa negara di lingkungan Asia Tenggara.(*)