Rita Uli Hutapea - detikNews
Kuala Lumpur - Ribuan warga Malaysia ikut serta dalam aksi demo menuntut reformasi pemilu pada Sabtu, 9 Juli lalu. Meski polisi telah melarang aksi tersebut, namun unjuk rasa tetap terjadi. Atas hal itu, Perdana Menteri (PM) Malaysia Datuk Seri Najib Tun Razak mengingatkan bahwa demo jalanan tidak boleh dijadikan bagian dari kultur Malaysia.
Dikatakan Najib, rakyat seharusnya tidak hidup dalam kekacauan dan ketidakpastian.
"Kita ini warga negara yang mencintai perdamaian dan kita ingin hidup di negara yang memiliki masa depan cerah," kata Najib dalam pertemuan para anggota dan pendukung partai UMNO seperti diberitakan harian Malaysia,The Star, Senin (11/7/2011).
Najib pun mengingatkan bahwa aksi demo yang terjadi pada Sabtu lalu adalah ilegal karena tidak mendapatkan izin dari kepolisian. Namun para demonstran bersikeras untuk tetap menggelar aksi demo.
"Mereka ingin menunjukkan pada dunia bahwa pemerintah tidak menghormati HAM dan bahwa tak ada demokrasi di Malaysia," cetus Najib.
Ditegaskan Najib, Komisi Pemilu sebenarnya sudah mulai melakukan perbaikan-perbaikan pada proses pemilu jauh sebelum tuntutan kelompok Bersih akan pemilu yang adil dan bebas.
Seorang demonstran tewas dalam aksi demo yang dimotori kelompok Bersih tersebut. Demonstran tersebut tewas setelah mengalami kesulitan pernafasan menyusul ditembakkannya gas air mata oleh polisi.
(ita/nrl)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar