Jakarta (ANTARA News) - Wakil Ketua Komisi I DPR RI, Tubagus Hasanuddin, mengatakan, pihaknya mengapresiasi Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kuala Lumpur yang terus memonitor perkembangan di sana sekaligus memberi peringatan dini kepada warga negara Indonesia.

"Ini penting. Harus terus dimonitor, dan memberi peringatan dini kepada warga negara Indonesia (WNI) agar menjauhi wilayah-wilayah konflik, demi keselamatan mereka," kata Wakil Ketua Komisi I DPR RI (bidang Luar Negeri dan Pertahanan) itu kepada ANTARA.

Politisi PDI Perjuangan itu mengatakan hal tersebut menyusul demo besar-besaran, Sabtu (9/7) yang menurut laporan diikuti 50.000-an orang dan telah terjadi bentrok dengan aparat kepolisian.

"Menyikapi situasi politik di Malaysia, di mana pemimpin oposisinya pun cedera akibat bentrok massa pendemo dengan aparat, tentu ini harus terus dimonitor. DPR RI juga meminta KBRI segera membuat rencana kontijensi, bila keadaan di Kuala Lumpur terus memburuk," ujarnya.


Pulau Milik Indonesia

Tentang adanya informasi pulau-pulau terdepan (terluar) milik Indonesia jadi tempat persiapan aksi oleh para demonstran, Tubagus Hasanuddin menganggapnya itu masih rumors.

"Itu tentu perlu dicek kebenarannya. Tapi, ini masih rumor kok," katanya lagi.

Ia berharap, situasi di Malaysia segera pulih, dan keadaan jadi seperti semula.

"Kita semua tentu sepakat, demokrasi itu harus terus berjalan, suara rakyat harus semakin didengar, tetapi segalanya harus berlangsung dengan lancar, dengan `win-win solution," kata Tubagus Hasanuddin.
(M036/Z002)