BERBUAT BENAR ADALAH KEHARUSAN, BERBUAT TIDAK BENAR ADALAH KETIDAK HARUSAN

Senin, 11 Juli 2011

UMNO: Soal Demokrasi, Rakyat Malaysia Belum Dewasa

Adi Nugroho - detikNews

Jakarta - Sejumlah pihak menilai tak ada demokrasi di negeri jiran Malaysia. Namun hal itu dibantah oleh UMNO, partai penguasa negeri jiran itu. Menurut mereka demokrasi tetap ada di Malaysia meskipun berbeda dengan negara-negara Barat. Hal ini karena rakyat Malaysia dianggap belum dewasa untuk berdemokrasi.

“Berbagai cerita telah dikeluarkan, misalnya Malaysia tak punya demokrasi. Tak mungkin tak ada demokrasi di Malaysia,” kata Sekjen UMNO, Datuk Seri Tengku Adnan B. Tengku Mansor saat konferensi pers di Financial Club, Jl Sudirman Jakarta, Senin (11/7/2011).

Adnan mengatakan demokrasi di Malaysia tetaplah ada. Namun karena polarisasi masyarakatnya terlalu tinggi, maka demokrasi di Malaysia tak bisa berjalan seperti halnya di negara-negara Barat.

“Demokrasi yang hendak dilakukan ini membawa kebaikan atau ketidakbaikan? Di Malaysia, polarisasi sangat tinggi. Kita tidak bisa membiarkan orang Islam misalnya mulai mengatakan hal-hal buruk soal Buddhisme, atau membiarkan orang Cina mengatakan hal buruk tentang Melayu,” katanya.

Maka dari itu, katanya, tiap aksi unjuk rasa di Malaysia diatur dengan ketat. Hal ini, lanjut Adnan, untuk melindungi Negeri Jiran itu.

“Rakyat kami belum dewasa. Apa yang baik di Barat tak selalu baik untuk kita,” kata pria yang telah beruban ini.

Meski unjuk rasa diatur dengan ketat, namun Adnan memastikan pemerintah Malaysia telah memberikan berbagai layanan untuk rakyatnya. Beberapa layanan publik itu diberikan secara cuma-cuma.

“Yang penting ada makan, ada lumbung ada pendidikan dari tingkat paling rendah dan tingkat paling tinggi yang kami berikan secara gratis. Apa ini melanggar hak asasi?,” katanya.

Sabtu lalu ribuan orang turun ke jalan di Kuala Lumpur. Mereka yang tergabung dalam koalisi Bersih ini menuntut perbaikan Pemilu yang akan segera digelar di Malaysia. Namun Adnan mempertanyakan aksi koalisi ini. “Mereka bahkan tidak terdaftar sebagai lembaga resmi,” katanya.

Tidak ada komentar: