Maikel Jeffriando - detikNews
Jakarta - Rapat paripurna DPR siang ini sangat penting,
menentukan nasib APBN Perubahan 2013 yang telah diajukan pemerintah.
Rapat ini pun dihadiri oleh 477 orang anggota dewan dari total 560
orang. Sedikit yang membolos.
"Kita cukup berbangga hari ini,
sekarang sudah ada 477 orang anggota yang hadir dari total 560 anggota
dewan, kita tepuk tanggan dulu," kata Ketua DPR Marzuki Ali yang
bertugas sebagai pimpinan sidang di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta,
Senin (17/6/2013)
Sontak semua anggota dewan yang hadir ikut
bertepuk tangan secara meriah. Bahkan tidak sedikit yang berteriak
dengan semangat menyambut penuhnya ruang sidang.
Agenda sidang
paripurna dimulai dengan laporan dari Ketua Badan Anggaran (Banggar)
Ahmadi Noorsupit terkait hasil rapat APBN P dengan pemerintah.
Diantaranya adalah terkait perubahan postur asumsi makro ekonomi.
Kemudian
juga disampaikan hasil laporan rapat komisi-komisi dengan kementerian
terkait. Termasuk pemotongan dan penambahan anggaran.
Usai
laporan dibacakan, hujan interupsi oleh anggota dewan dimulai. Wakil
rakyat ini seperti tidak sabar untuk mengangkat suara untuk menolak
kenaikan harga BBM oleh pemerintah.
"Sebentar dulu, saya terima dulu laporan dari Banggar, baru silahkan siapa yang mau bicara," kata Marzuki Ali.
Anggota fraksi PDI Perjuangan Dolfi AVP mengungkapkan beberapa kesalahan administrasi dalam laporan Banggar.
"Saya
menyoroti ternyata postur Apbn itu tidak dilampirkan. Padahal janjinya
itu akan dimapirkan. Bagaimana itu akan dibahas. Kemudian terhadap 7
pasal, dan 1 penjelasan pasal yang belum masuk, yaitu inflasi yang
disetujui 6% oleh PDI P," ungkap Dolfie
Hal yang senada juga
disampaikan oleh anggota fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ecki
Awal Muharam. Ia menegaskan PKS menolak secara tegas kenaikan harga BBM.
Maka dari itu harap dilampirkan.
"Mohon itu dilampirkan itu dari pernyataan sikap. Karena itu adalah lampiran dari kenaikan BBM," kata Ecki.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar