INILAH.COM, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahja
Purnama mengatakan setuju jika pemerintah pusat mencabut subsidi bahan
bakar minyak (BBM). Ia tidak merasa khawatir dengan penaikan harga BBM,
sebab menurutnya orang miskin tidak butuh dengan BBM.
"Ya
itu yang kita katakan, orang miskin itu hanya butuh jaminan harga
sembako yang tidak naik, jaminan pendidikan dapat, jaminan kesehatan
dapat, jaminan perumahan dapat, jaminan tempat usaha dapat. Gitu loh,"
kata pria yang akrab disapa Ahok itu di Balaikota Jakarta, Jumat
(14/6/2013).
Menurut Ahok, di kota Jakarta yang terpenting bukan
BBM melainkan dapat jaminan pendidikan, kesehatan, perumahan dan tempat
usaha. "Itu jadi lebih penting saya katakan," ucapnya.
Ia
melanjutkan, subsidi BBM itu tidak perlu tapi yang penting tersedianya
transportasi massal yang murah, nyaman, aman dan terjangkau. "Akan
tetapi, transportasi umum itu juga jangan melebihi 10 persen gaji,"
ujarnya.
Mantan Bupati Bangka Belitung itu melanjutkan, subsidi
BBM selama ini hanya menguntungkan oknum-oknum tertentu, yang
menyelewengkan BBM untuk masyarakat ke sektor industri. Akibatnya, orang
diluar daerah tetap kesulitan mendapatkan BBM, dan meski harga sudah
disubsidi, mereka tetap membeli dengan harga yang tinggi.
"Itu
kasihan loh (orang di daerah), beli bensin sampai Rp 10 ribu atau Rp 20
ribu, dan nggak ada stok barang juga kan. Jadi yang untung ya cuma
oknum-oknum lain, BBM bersubsidi dipindahkan ke industri," tandasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar