BERBUAT BENAR ADALAH KEHARUSAN, BERBUAT TIDAK BENAR ADALAH KETIDAK HARUSAN

Selasa, 18 Juni 2013

Aliansi Rakyat Miskin Dukung Cabut BBM Subsidi

INILAH.COM, Jakarta - Aliansi Rakyat Miskin Indonesia (ARMI) mendukung rencana pemerintah mencabut BBM bersubsidi. Pasalnya selama ini penggunaan BBM bersubsidi banyak dinikmati oleh orang kaya.

Ironisnya, pengguna BBM bersubsidi adalah orang kaya yang tinggal di Pulau Jawa dan Bali. "BBM bersubsidi hanya dinikmati oleh orang kaya, dan yang lebih konyol lagi, mereka adalah orang kaya yang ada dan tinggal di Pulau Jawa dan Bali," kata Koordinator Aliansi Rakyat Miskin Indonesia (ARMI) Andre Wahyudi, Senin (17/6/2013).

Diungkapkannya, berdasar data Kementerian ESDM, diketahui bahwa sampai tahun 2012, konsumsi BBM bersubsidi adalah Jawa-Bali (59 persen), Kalimantan (7 persen), Sumatera (22 persen), NTB dan NTT (2 persen), Indonesia Timur (10 persen).

Sementara sektor pengguna BBM bersubsidi meliputi kendaraan umum (9,82 persen), angkutan barang (13,84 persen), usaha kecil (0,87 persen), nelayan (69 persen), transportasi air (2,90 persen).

"Total konsumsi sektor tersebut adalah 28,12 persen. Artinya ada sekitar 71,88 persen BBM bersubsidi dinikmati oleh orang kaya. Yakni para pemilik kendaraan pribadi dan perusahaan-perusahaan besar yang bergerak dalam bidang pertambangan, perkebunan dan kehutanan," jelasnya.

Menurutnya, kebijakan pemerintah mencabut BBM bersubsidi dan menaikan harga BBM dengan kompensasi pemberian jaminan sosial ekonomi bagi masyarakat miskin, langkah tepat. Ia pun yakin BLSM akan melindunggi rakyat kecil dan miskin dari dampak langsung kenaikan harga bbm bersubsidi.

"Nggak cuma itu, masyarakat kecil juga akan mendapatkan alokasi subsidi yg lebih tepat, yakni terkait pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat, pendidikan gratis, rumah sakit gratis dan ketersediaan pangan murah," ungkap Andre. [ton]

Tidak ada komentar: