VIVAnews - Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie
mengatakan sekarang uang rakyat dibakar setiap hari. Hal ini karena
subsidi bahan bakar minyak (BBM) tidak tepat sasaran, terbakar oleh
kendaraan orang-orang mampu.
"Orang kaya dapat subsidi, ya bakar
uang. Tidak benar. Akibatnya negara tidak bisa membangun," kata
Aburizal, di acara Kopdar dengan blogger Yogya, di Zango Resto, Yogyakarta, Sabtu 15 Juni 2013.
Hal itu disampaikan ARB, sapaan Aburizal, menjawab pertanyaan blogger yang mempertanyakan sikap Partai Golkar mendukung kenaikan harga BBM. Dalam kesempatan itu para blogger dan komunitas online berbincang bebas dengan ARB dan bebas bertanya tentang apapun.
ARB
mengatakan, saat ini 80 persen subsidi BBM dinikmati orang menengah
atas alias orang kaya. Hal ini salah, kata dia, karena itu subsidi harus
dikembalikan untuk orang miskin.
"Kenaikan BBM adalah akibat, sebabnya kita ingin mengganti subsidi produk ke subsidi langsung. Subsidi langsung ke orang-orang enggak mampu, tidak mampu yang diberi," ujarnya.
ARB
mengakui, orang miskin akan kena dampak kenaikan BBM. Menurut
pengalamannya, biasanya berlangsung empat bulan. Karena itu harus ada
program pro orang miskin yang membantu meringankan dampak itu.
"Program Keluarga Harapan ditambah, Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat ya ditambah, infrastruktur ya ditambah," ujarnya.
Menurut
ARB akibat subsidi yang salah sasaran, ada Rp300 triliun uang rakyat
yang dibakar. Padahal jumlah itu kalau dijadikan pendidikan gratis SD
sampai SMA se Indonesia sudah bisa. "Kita jangan dininabobokkan dengan
pemahaman yang salah. Yang kecil kita subsidi, yang kaya kita potong,"
tegasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar