BERBUAT BENAR ADALAH KEHARUSAN, BERBUAT TIDAK BENAR ADALAH KETIDAK HARUSAN

Rabu, 12 Juni 2013

Ini Beberapa Kesepakatan Usai Rapat Setgab Tanpa PKS

M Iqbal - detikNews

 Jakarta - Pertemuan Sekretariat Gabungan (Setgab) bersama Presiden SBY dan Wakil Presiden Boediono selesai digelar. Rapat yang digelar tanpa kehadiran PKS itu membicarakan beberapa bahasan. Apa saja?

"Pertama kita membahas tentang ekonomi global yang berdampak pada APBN-P kita. Kita ingin pertumbuhan ekonomi 6,3 pesen bisa dicapai, sehingga kita harapkan bisa segera disetujui untuk bisa selamatkan APBN dan pertumbuhan ekonomi kita," kata Ketua Harian Partai Demokrat Syarief Hasan, usai rapat Setgab di JCC, Jakarta, Selasa (11/6/2013) malam.

Rapat itu berlangsung selama 2 jam mulai pukul 20.00-22.25 WIB. Rapat dipimpin oleh Presiden SBY dan Wakil Presiden Boediono. Hadir dalam rapat itu ketua umum Partai Golkar Aburizal Bakrie, ketum PAN Hatta Rajasa, ketum PPP Surya Dharma Ali, ketum PKB Muhaimin Iskandar.

Hadir juga Menkopolhukam Djoko Suyanto, Mensesneg Sudi Silalahi, Menkum HAM Amir Syamsuddin, dan Ketua Harian Partai Demokrat Syarief Hasan.

Menurut Syarief selain membahas APBN-P, rapat tadi juga membahas tentang Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) sebagai konsekuensi kenaikan BBM.

"Kita juga bahas BlSM karena ini salah satu bagaimana proteksi untuk rakyat miskin. Terus kita harapkan kebijakan ini dapat disetujui secepatnya oleh DPR," ucap Syarief.

Sementara itu, Ketua Umum PPP Surya Dharma Ali menegaskan, bahwa kenaikan BBM bukanlah kebijakan yang semena-mena dari pemerintah, melainkan untuk menyelamatkan keuangan negara dan rakyat.

"Ini langkah terakhir menyelamatkan keuangan negara dan keuangan rakyat, karena kenaikan BBM adalah langkah terakhir pemerintah agar pembangunan terus berlangsung," kata Surya Dharma Ali.

Menurutnya, subsisdi untuk BBM selama ini dinikmati masyarakat mampu, sehingga subsidi salah sasaran, yang terkena dampak adalah masyarakat miskin yang berakibat pada kenaikan harga barang.

"Maka untuk menaikkan daya beli masyarakat (setelah kenaikan BBM) pada level bawah BLSM menjadi penting," ucap Menteri Agama itu.

"Subsidi diperbanyak untuk rakyat kecil, Program Keluarga Harapan (PKH), beras untuk rakyat miskin, beasiswa jumlahnya besar. Dan ini yang dilakukan, kebijakan BBM bukan kebijakan yang menyenangkan juga," imbuhnya.

Ia menuturkan, setgab minus PKS sepakat dengan kebijakan pemerintah menaikkan BBM. "PPP, Golkar, PAN (PKB dan Demokrat) memahami itu dan memberi dukungan penuh ke pemerintah," ucapnya.

"BLSM bukan langkah politik presiden, ini langkah untuk jaga daya beli," imbuh Surya.

Tidak ada komentar: