VIVAnews - Ketua Umum Komite Nasional Pemuda
Indonesia Taufan Rotorasiko menyampaikan, organisasinya mendukung
langkah pemerintah mengurangi subsidi bahan bakar minyak. Namun di sisi
lain, kata Taufan, KNPI memahami aspirasi masyarakat yang menginginkan
harga-harga barang tetap stabil meski ada kenaikan harga energi.
"Jadi subsidi harusnya bukan ke produk," kata Taufan, "karena yang menikmati itu kebanyakan masyarakat menengah ke atas."
Anggaran negara, menurut Taufan, harus diarahkan pada sektor-sektor yang berkaitan langsung dengan masyarakat. Misal untuk pendidikan, kesehatan dan infrastruktur yang berkaitan dengan ekonomi masyarakat.
Selain itu, "ke depan, pemerintah harus membuat program energi yang lebih sustainable sehingga menghilangkan ketergantungan pada minyak impor," kata Taufan. Konversi minyak ke gas, kata Taufan, harus diperluas.
"Impor BBM itu mahal, sementara gas kita yang ramah lingkungan, malah diekspor," katanya.
Pemerintah kini sedang berusaha memperjuangkan penyesuaian subsidi BBM dalam postur APBN bernegosiasi dengan DPR. Jika jadi dikurangi, dana subsidi sebesar Rp300 triliun bisa dialihkan untuk sektor yang lain. (adi)
"Jadi subsidi harusnya bukan ke produk," kata Taufan, "karena yang menikmati itu kebanyakan masyarakat menengah ke atas."
Anggaran negara, menurut Taufan, harus diarahkan pada sektor-sektor yang berkaitan langsung dengan masyarakat. Misal untuk pendidikan, kesehatan dan infrastruktur yang berkaitan dengan ekonomi masyarakat.
Selain itu, "ke depan, pemerintah harus membuat program energi yang lebih sustainable sehingga menghilangkan ketergantungan pada minyak impor," kata Taufan. Konversi minyak ke gas, kata Taufan, harus diperluas.
"Impor BBM itu mahal, sementara gas kita yang ramah lingkungan, malah diekspor," katanya.
Pemerintah kini sedang berusaha memperjuangkan penyesuaian subsidi BBM dalam postur APBN bernegosiasi dengan DPR. Jika jadi dikurangi, dana subsidi sebesar Rp300 triliun bisa dialihkan untuk sektor yang lain. (adi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar