Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah meminta masyarakat tenang menjelang kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi jenis premium dan solar yang direncanakan pada Juni 2013.

Menteri ESDM Jero Wacik usai rapat kerja dengan Komisi VII DPR di Jakarta, Rabu mengatakan, pemerintah mempersiapkan rencana kenaikan harga BBM secara matang. "Masyarakat tenang saja dan jangan menimbun," katanya.

Menurut dia, PT Pertamina (Persero) juga menyiapkan stok BBM secara cukup. Pemerintah berencana menaikkan harga premium dari Rp4.500 menjadi Rp6.500 per liter dan solar Rp4.500 menjadi Rp5.500 per liter.

Jero mengatakan, kenaikan harga BBM masih menunggu persetujuan dana kompensasi yang akan diputuskan rapat paripurna DPR paling lambat 17 Juni 2013. Di sisi lain, pemerintah juga menyiapkan mekanisme pembagian dana kompensasinya.

Ia mengatakan, kalau DPR bisa melakukan rapat pleno pada 17 Juni 2013, maka perlu proses beberapa hari sebelum diumumkan.

"Kami targetkan Juni ini sudah (dinaikkan). Jangan kelamaan, karena jelang bulan puasa," katanya.

Jero juga mengatakan, pengumum kenaikan tergantung pada siapa yang ditunjuk Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam sidang kabinet.

Menurut dia, sesuai UU APBN 2013, pemerintah sudah diberi kewenangan penuh menyesuaikan harga BBM.

Namun, pemerintah menghitung beban inflasi akibat kenaikan yang diperkirakan 1,7 persen khususnya pada masyarakat berpenghasilan rendah.

"Rakyat menengah sekitar 45 juta mungkin tidak terlalu terasa. Tapi, bagi 15,5 juta rakyat miskin akan terasa berat. Karenanya, perlu proteksi dengan kompensasi," katanya.

Menurut dia, pemerintah sudah mendata dan menyiapkan kartu bantuan langsung sementara masyarakat (BLSM) yang ditandatangani Kepala Bappenas.

"BLSM akan diberikan selama lima bulan dengan nilai Rp150.000 per bulan per KK," katanya. Sedangkan jangka waktu pembagiannya adalah dua bulan sekali.