INILAH.COM, Singapura - Naiknya cadangan minyak global
dan prospek perlambatan permintaan China telah menekan minyak mentah di
Asia pada Selasa (11/6/2013).
Pada Senin kemarin, pemerintah AS mengungkapkan perkiraan cadangan minyak global akan meningkat sebesar 11 persen. Demikian juga dengan produksi minyak mentah AS telah melonjak. Administrasi Informasi Energi sekarang memperkirakan cadangan minyak tersebut mencapai 58 miliar barel. Angka ini naik dari 32 miliar barel dari tahun 2011.
Minyak mentah AS turun 10 sen menjadi US$95,67 per barel. Sedangkan minyak jenis Brent turun 28 sen menjadi US$103,67 per barel di London. Peningkatan pasokan minyak dan menurunnya permintaan di China juga ikut menekan harga minyak mentah.
Stok minyak mentah AS dan produksi berada di atau dekat rekor tertinggi. OPEC dan Badan Energi Internasional (IEA) akan merilis laporan mereka bulanan minyak dunia permintaan pada hari Selasa. Sementara, Administrasi Informasi Energi AS (EIA) akan dirilis pada hari Rabu.
EIA memperkirakan cadangan global minyak serpih yang dapat dibor dengan teknologi saat ini telah melonjak 10 kali lebih tinggi dibandingkan dengan perkiraan dari dua tahun yang lalu.
Pada akhir pekan lalu, China merilis data pertumbuhan ekonomi bulan Mei dengan indeks harga produsen turun 2,9%. Untuk jumlah investasi properti naik 20,6 persen selama lima bulan pertama tahun ini dibandingkan kenaikan 21,1 persen di bulan April lalu. Sedangkan investasi di aset tetap di perkotaan naik 20,4% dari perkiraan naik 20,5%. Produksi manufaktur bulan Mei naik 9,2 persen dibandingkan kenaikan 9,3% di bulan April secara year-to-date.
Pada Senin kemarin, pemerintah AS mengungkapkan perkiraan cadangan minyak global akan meningkat sebesar 11 persen. Demikian juga dengan produksi minyak mentah AS telah melonjak. Administrasi Informasi Energi sekarang memperkirakan cadangan minyak tersebut mencapai 58 miliar barel. Angka ini naik dari 32 miliar barel dari tahun 2011.
Minyak mentah AS turun 10 sen menjadi US$95,67 per barel. Sedangkan minyak jenis Brent turun 28 sen menjadi US$103,67 per barel di London. Peningkatan pasokan minyak dan menurunnya permintaan di China juga ikut menekan harga minyak mentah.
Stok minyak mentah AS dan produksi berada di atau dekat rekor tertinggi. OPEC dan Badan Energi Internasional (IEA) akan merilis laporan mereka bulanan minyak dunia permintaan pada hari Selasa. Sementara, Administrasi Informasi Energi AS (EIA) akan dirilis pada hari Rabu.
EIA memperkirakan cadangan global minyak serpih yang dapat dibor dengan teknologi saat ini telah melonjak 10 kali lebih tinggi dibandingkan dengan perkiraan dari dua tahun yang lalu.
Pada akhir pekan lalu, China merilis data pertumbuhan ekonomi bulan Mei dengan indeks harga produsen turun 2,9%. Untuk jumlah investasi properti naik 20,6 persen selama lima bulan pertama tahun ini dibandingkan kenaikan 21,1 persen di bulan April lalu. Sedangkan investasi di aset tetap di perkotaan naik 20,4% dari perkiraan naik 20,5%. Produksi manufaktur bulan Mei naik 9,2 persen dibandingkan kenaikan 9,3% di bulan April secara year-to-date.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar