BERBUAT BENAR ADALAH KEHARUSAN, BERBUAT TIDAK BENAR ADALAH KETIDAK HARUSAN

Senin, 10 Juni 2013

Pesawat turboprop MA60 sering kecelakaan

Jakarta (ANTARA News) - Pesawat komuter twin turboprop MA60 buatan Xian Aircfart Industrial Corporation, China, diketahui sering kecelakaan di luar negeri. Di Indonesia, MA60 dioperasikan cuma satu maskapai penerbangan, PT Merpati Nusantara Airlines.

PT Merpati Nusantara Airlines membeli dalam skema kredit 14 unit MA60 sejak 2011. Padahal sebetulnya ada pesawat terbang sekelas buatan PT Dirgantara Indonesia yang sudah masuk fase prototip, N-250.

Kecelakaan serius termutakhir terjadi di Bandar Udara Eltari, Kupang, NTT, tadi pagi, menimpa komuter bernomor penerbangan MZ-6517, dari Bandar Udara Bajawa, juga di NTT. Bandar Udara Eltari di tepi laut itu harus dihentikan sementara operasionalisasinya sampai sisa-sisa pesawat terbang itu disingkirkan dari landas pacu.

MA60 nahas itu patah dua struktur badan pesawat terbangnya. 45 orang dewasa pemakai jasa dan seorang bayi serta dua pilot dan dua awak kabin selamat semua dari crash landing itu. Diperkirakan MA60 itu total loss dan operator menyiapkan pesawat terbang pengganti sehingga rute itu tidak terganggu.

Berikut data kecelakaan MA60 bermesin Pratt&Whitney Canada PW127J turboprop, di seluruh dunia, sebagaimana disampaikan Ketua Komisi V DPR, Laurent Dama, di Parlemen, Jakarta, Senin. Dia mendesak Kementerian Perhubungan menghentikan operasionalisasi MA60.

Pada 11 Januari 2009, MA60 yang dioperasikan Zest Airlines, Filipina, overshoot di landas pacu Bandar Udara Godoferdo P Ramos, Filipina, disusul pada 25 Juni 2009, terjadi overshoot saat mendarat juga di bandar udara yang sama.

Overshoot adalah praktik pendaratan melebihi titik acuan maksimal di landasan; kebalikannya adalah undershoot, dimana pesawat terbang bersangkutan mendarat justru sebelum titik acuan pendaratan di landas pacu atau justru di rest area landas pacu.

3 November 2009, MA menabrak babi di Bandar Udara Harare, Zimbawe, 11 Januari 2009, MA60 yang juga dioperasikan Zest Airlines, jatuh di Bandar Udara Caticlan, Filipina, pada fase pendaratan. 

Pesawat komuter berkapasitas 60 pemakai jasa itu terbakar dan rusak parah pada sayap, landing gear, undercarriage, dan satu mesin. Beberapa penumpang terluka dalam kecelakaan tersebut. 

9 Januari 2012, penerbangan dari TAM Riberalta, Bolivia, ke Guayaramerin, MA60 bernomor registrasi FAB-96 yang dioperasikan Xian Aircraft Industrial Corporation, mendarat dengan undercarriage tidak bisa digunakan karena malfungsi; pesawat komuter itu rusak parah. 

Tidak ada luka di antara lima awak dan 16 pemakai jasanya.

16 Mei 2013, Myanmar Airways dari Bandar Udara Heho ke Monghsat, di negara itu, overshoot saat mendarat, dua orang luka serius dan kerusakan besar pada pesawat. Diduga MA60 malfungsi rem. 

Di Indonesia, kecelakaan MA60 paling tragis terjadi pada 7 Mei 2011, saat PK-MKZ bernomor penerbangan MZ-8968 dari Bandar Udara Sorong kehilangan ketinggian dan jatuh bebas di laut, hanya 500 meter menjelang landas pacu Bandar Udara Kaimana, Papua. 

Kondisi cuaca dalam penerbangan yang menewaskan dua pilot, dua awak kabin, dan seorang juru teknik penerbangan, serta 21 pemakai jasanya, itu diketahui buruk dengan visibilitas sangat terbatas. 

Setelah laporan KNKT secara resmi diberikan kepada otoritas penerbangan nasional, pesawat terbang rancangan Lu Hai, seorang ahli rancang bangun pesawat terbang berkewarganegaran China itu ditetapkan dalam status grounded alias didaratkan, tidak boleh dioperasikan.

Tidak ada komentar: