Khairul Ikhwan - detikNews
Jakarta - Sekitar 30 pelaku demonstrasi yang menolak
kenaikan harga BBM diamankan polisi karena melakukan tindak anarkis di
Medan, Sumatera Utara (Sumut). Mereka dibawa ke Polresta Medan untuk
menjalani pemeriksaan, Selasa (18/6/2016) dinihari.
Mereka yang
diamankan itu umumnya mahasiswa, terutama dari Universitas HKBP
Nommensen (UHN) dan beberapa perguruan tinggi lain di Medan. Selain itu
turut diamankan sejumlah warga yang berada di lokasi dan diduga ikut
melakukan perusakan restoran cepat saji KFC Jalan Perintis Kemerdekaan.
Termasuk
di antara mereka yang dibawa ke Mapolresta Mesan itu Rektor UHN
Jongkers Tampubolon dan Pembantu Rektor I UHN Sihol Nababan. Tetapi
belum dipastikan dalam kapasitas apa mereka dibawa polisi.
"Tolong
jangan difoto," kata Sihol Nababan saat berjalan beriringan dengan
mahasiswa dengan kawalan polisi dari kampus UHN di Jalan Perintis
Kemerdekaan menuju Polresta Medan di Jalan HM Said, yang terpaut sekitar
300 meter.
Mereka yang diamankan itu umumnya tertangkap setelah
dikejar polisi karena membandel kendati sudah diperintahkan untuk
membubarkan diri. Sebagian mahasiswa masuk ke dalam areal kampus.
Rektor
dan Pembantu Rektor I UHN sedari awal tidak terlihat ikut
berdemonstrasi bersama para mahasiswa. Polisi sejauh ini belum
memberikan keterangan tentang jumlah pasti mereka yang ditangkap dan
dalam kapasitas apa.
Aksi anarkis para mahasiswa terjadi saat
berdemonstrasi menentang kenaikan harga BBM sejak Senin (17/6/2013)
siang hingga tengah malam. Mereka merusak restoran KFC dan membakar dua
sepeda motor pesan-antar KFC. Massa juga merusak lampu pengatur
lalu-lintas dan menumbangkan tiang penunjuk arah di yang berada di
simpang Jalan Perintis Kemerdekaan dan Jalan Soetomo.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar