Presiden
Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengingatkan jajaran terkait untuk
membagikan bantuan kompensasi kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM)
bersubsidi kepada masyarakat miskin secara serentak pada saat pengumuman
penyesuaian harga BBM.
Melalui
akun twitternya, @SBYudhoyono, Presiden SBY pada Selasa (11/6) pagi
menulis,"Untuk kompensasi bagi rakyat tidak mampu, Presiden ingatkan
kembali agar berikan bantuan secara serentak, saat pengumuman
penyesuaian harga BBM.”
Presiden
SBY menambahkan bahwa kompensasi tersebut terdiri atas beras miskin
(Raskin), Bantuan Siswa Miskin, Program Keluarga Harapan & Bantuan
Langsung Sementara Masyarakat (BLSM).
Khusus
tentang BLSM, Presiden SBY mengingatkan parpol, media, dan publik
untuk tidak mengaitkannya dengan isu politik. "Ini benar-benar untuk
membantu rakyat yg tidak mampu," kata Presiden.
Ada Tambahan
Sebelumnya
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Armida
Alisjahbana mengatakan, biaya kompensasi kenaikan harga BBM bersubsidi
yang dianggarkan pemerintah dalam RAPBN-Perubahan 2013, adalah sebesar
Rp29,6 triliun untuk lima paket kebijakan.
Armida
mengatakan kompensasi tersebut diberikan kepada masyarakat miskin yang
terkena dampak kenaikan harga BBM bersubsidi, berupa penguatan dan
penambahan belanja sosial yang sebelumnya belum dianggarkan dalam APBN.
Program tersebut, selain raskin, PKH, BLSM, dan BSM, juga infrastruktur dasar di pedesaan.
"Raskin ada tambahan selama tiga bulan, PKH ada tambahan unit cost, BSM coveragenya dua kali lipat dan tambahan unit cost, kemudian ada BLSM serta infrastruktur dasar," katanya.
Sedangkan
perkiraan rincian dari belanja kompensasi tersebut, untuk BLSM kurang
lebih Rp13 triliun, beasiswa untuk siswa miskin Rp7,4 triliun,
infrastruktur dasar Rp6 triliun dan PKH maupun raskin sebesar Rp3,2
triliun.
Terkait
pengadaan infrastruktur dasar di pedesaan, Armida mengatakan dana
tersebut akan digunakan untuk membangun jaringan air bersih, membenahi
layanan kesehatan dan menjaga ketahanan pangan.
"Untuk daerah yang memerlukan infrastruktur, saat ini sedang dipetakan oleh Kementerian Pekerjaan Umum," ujarnya. (WID/ES)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar