BERBUAT BENAR ADALAH KEHARUSAN, BERBUAT TIDAK BENAR ADALAH KETIDAK HARUSAN

Rabu, 19 Juni 2013

Sosialisasi Terminal Pulogebang, Sopir Angkot Diceramahi Soal Tata Tertib

Edward Febriyatri Kusuma - detikNews

Jakarta - Terminal Pulogebang akan segera dioperasionalkan. Agar penyelenggaraan terminal berlangsung tertib, sejumlah sopir angkot menerima pengarahan dan sosialisasi dari pihak pengelola terminal.

Sekitar 50 sopir angkot KWK 01 jurusan Tanjung Priok-Cilincing menerima pengarahan dan penjelasan dari Unit Pelaksana Teknis (UPT) Terminal Pulogebang, Jaktim, Rabu (19/6/2013). Kepala UPT Terminal Pulogebang, Tiodor Sianturi mengatakan tujuan sosialisasi ini agar muncul kesadaran dari para sopir untuk menjaga teminal dari segi kenyamanan dan ketertiban.

"Sehingga tercipta kesadaran mereka akan terminal dan kesadaran mereka sebagai supir," kata Tiodor.

Sehingga menurutnya, ketika terminal ini telah beroperasional secara optimal, para sopir tersebut dapat menjaga lingkungan terminal nantinya.

"Saya lihat perilaku mereka (sopir angkot-red) belum optimal menempatkan sampah, menjaga kebersihan, kemudian tidak merokok di terminal. Oleh karena itu kami mengundang menyadarkan mereka sebagai manusia sebagai mahluk sosial," imbuhnya.

Sementara salah seorang petugas dari Dishub DKI mengatakan agar para sopir betul-betul memperhatikan tata tertib dan peraturan yang berlaku di terminal. Salah satunya ketertiban dalam menaikkan dan menurunkan penumpang.

"Jadi nanti bapak ketika terminal ini sudah dioperasionalkan setelah masuk terminal penumpang harus diturunkan di peron," ujar petugas dishub tersebut.

"Terus kalau masuk peron kita harus bayar berapa, Pak? Karena kalau di Jakarta Utara masuk peron itu kita mesti bayar," celetuk salah seorang sopir.

Petugas tersebut pun menerangkan setiap angkutan dalam kota yang masuk ke peron tidak dikenakan biaya. "Jadi peron itu lajur atau kita simpelkan lorong keberangkatan. Untuk menaikkan peronnya ada di seberang tetapi penumpang harus melewati basement," jawabnya.

Selain Tiodor, para sopir itu juga menerima pengarahan dari Dewan Transportasi Azas Tigor Nainggolan, dan Pengamat Sosiolog UI Amsar A Dulmana.

Setelah menerima pengarahan, para sopir dengan didampingi petugas Dishub DKI melakukan simulasi menaikkan dan menurunkan penumpang di peron Terminal Pulogebang

"Jadi nanti bapak ketika terminal ini sudah dioperasionalkan setelah masuk terminal penumpang harus diturunkan di peron," ujar petugas dishub saat melakukan simulasi.

Selain sopir KWK 01 Jurusan Tanjung Priok-Cilincing, beberapa sopir lainnya juga sudah menerima pengarahan serupa sebelumnya. Empat trayek angkutan dalam kota yang telah mengikuti pengarahan dalam sistem uji coba trayek antara lain trayek T 22 jurusan Pulogadung-Pulogebang yang melewati kawasan Rawa Kuning; Trayek KWK 25 Rawamangun-Pulogebang; Trayek KWK 29 Pulogadung yang melewatil kawasan Palad; dan APB (Angkutan Pengganti Bajaj) JT 03 TransJ Koridor 11 Jurusan Pulogebang-Kp Melayu.

Tidak ada komentar: