INILAH.COM, Makassar - Aksi Unjuk rasa Mahasiswa di
makassar Mulai mendapat penolakan dari masyarakat sekitar. Masyarakat
bahkan melakukan perlawanan atas tindak itu.
Aksi unjuk rasa mahasiswa di kota Makassar, Sulawesi Selatan yang menolak rencana Pemerintah menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang telah berlangsung selama tiga hari terakhir selalu berujung anarkis hingga membuat suasana kota Makassar menjadi tidak nyaman.
Sejumlah warga, Sabtu (15/6/2013) mengaku sudah tidak simpati lagi dengan aksi unjuk rasa mahasiswa itu karena tindakan itu justru timbulkan kekhawatiran dan kerugian bagi masyarakat, pasalnya para mahasiswa yang selalu mengatasnamakan rakyat itu justru tidak segan-segan merusak fasilitas umum dan fasilitas rakyat.
"Mereka justru merusak dan tidak simpatik,”ujar seorang warga katanya ikut mengusir mahasiswa yang berorasi di jalan AP Pettarani, Makassar.
Hal yang sama pun terpantau terjadi disekitar Jalan Perintis Kemerdekaan dan jalan Sultan Alauddin. Warga juga kompak melawan aksi anarkis yang sudah menyengsarakan rakyat. Bahkan beberapa ruko dan warung siap saji di jalan Tala Salapang terpaksa tutup sejak tiga hari lalu menghindari aksi pengrusakan nantinya.
Warga di sepanjang jalan Sultan Alauddin, bahkan memasang sejumlah spanduk dan baliho yang berisi ungkapan tidak setuju terhadap aksi mahasiswa yang anarkis. "Warga melawan aksi mahasiswa anarkis." Salah satu tulisan di spanduk tanda penolakan dan antipati warga terhadap aksi unjuk rasa mahasiswa.[man]
Aksi unjuk rasa mahasiswa di kota Makassar, Sulawesi Selatan yang menolak rencana Pemerintah menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang telah berlangsung selama tiga hari terakhir selalu berujung anarkis hingga membuat suasana kota Makassar menjadi tidak nyaman.
Sejumlah warga, Sabtu (15/6/2013) mengaku sudah tidak simpati lagi dengan aksi unjuk rasa mahasiswa itu karena tindakan itu justru timbulkan kekhawatiran dan kerugian bagi masyarakat, pasalnya para mahasiswa yang selalu mengatasnamakan rakyat itu justru tidak segan-segan merusak fasilitas umum dan fasilitas rakyat.
"Mereka justru merusak dan tidak simpatik,”ujar seorang warga katanya ikut mengusir mahasiswa yang berorasi di jalan AP Pettarani, Makassar.
Hal yang sama pun terpantau terjadi disekitar Jalan Perintis Kemerdekaan dan jalan Sultan Alauddin. Warga juga kompak melawan aksi anarkis yang sudah menyengsarakan rakyat. Bahkan beberapa ruko dan warung siap saji di jalan Tala Salapang terpaksa tutup sejak tiga hari lalu menghindari aksi pengrusakan nantinya.
Warga di sepanjang jalan Sultan Alauddin, bahkan memasang sejumlah spanduk dan baliho yang berisi ungkapan tidak setuju terhadap aksi mahasiswa yang anarkis. "Warga melawan aksi mahasiswa anarkis." Salah satu tulisan di spanduk tanda penolakan dan antipati warga terhadap aksi unjuk rasa mahasiswa.[man]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar