BERBUAT BENAR ADALAH KEHARUSAN, BERBUAT TIDAK BENAR ADALAH KETIDAK HARUSAN

Jumat, 11 April 2014

Pabrik Foxconn Terganjal Lahan, Gubernur DKI: Tak Ada yang Gratis

VIVAnews - Pabrik perakitan alat elektrok asal Taiwan, Foxconn berinvestasi di Indonesia hingga US$ 1 miliar. Dana itu digunakan mulai dari Research and Development (R&D) desain perangkat lunak elektronik dan bisnis internet untuk manufaktur, serta perakitan produk elektronik.

Tetapi rencana kerjasama itu terganjal dengan penyediaan lahan karena PT Kawasan Berikat Nusantara (KBN) yang merupakan perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menolak untuk menyediakan lokasi dibangunnya pabrik tersebut.

Gubenur DKI Jakarta, Joko Widodo, Jumat 10 April 2014, mengatakan pihaknya akan mencarikan lahan jika memang PT KBN tidak bisa menerima Foxconn, namun lahan yang diberikan tidak secara cuma-cuma. 

Padahal sebelumnya, Jokowi menyebutkan bahwa Pemprov DKI bersedia menyediakan lahan untuk investasi itu. "Ya tidak apa-apa masak disuruh gratis. Kan itu pusat bisnis, BUMN orientasinya bisnis. Masa disuruh gratisan," kata Jokowi

Jokowi menuturkan, terkait permasalahan lahan tersebut, pihaknya masih akan membicarakan lebih lanjut lagi dengan PT KBN soal penolakkan pabrik Foxconn. 

Kata dia, Pemprov DKI masih akan mencarikan kembali lahan seluas 200 hektar itu di wilayah lain di Jakarta Utara. "Mencarikan lahan itu urusan saya. Tapi nanti Pemprov yang menyiapkan kita kan belum ketemu lagi," ujarnya.

Seperti diketahui, KBN tidak menyetujui perjanjian kerjasama jika Foxconn menginginkan sistem sewa lahan. KBN menginginkan adalah sistem kepemilikan saham di dalam investasi Foxconn di Jakarta. Sebab keuntungan yang diperpoleh jika hanya dengan sewa lahan tidak terlalu besar.

Foxconn merupakan perusahaan elektronik terbesar ke-4 di dunia sekaligus produsen komponen terbesar di dunia. Pemprov DKI berhasil merayu perusahaan besar asal Taiwan ini untuk memindahkan beberapa pabriknya di beberapa kota di Cina ke Jakarta.

Foxconn yang juga dikenal dengan Hon Hai dikabarkan membangun pabrik di Jakarta Utara denga Luas lahan yang diminta mencapai 200 hektar dan 46 hektare di kawasan Jakarta Timur.

Tidak ada komentar: