BERBUAT BENAR ADALAH KEHARUSAN, BERBUAT TIDAK BENAR ADALAH KETIDAK HARUSAN

Selasa, 08 April 2014

SBY bicara soal Jokowi

Pewarta: Muhammad Arief Iskandar

Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk pertama kalinya menanggapi keraguan sejumlah pihak terhadap prospek pemerintahan mendatang jika Gubernur DKI Joko Widodo yang menjadi Calon Presiden PDIP terpilih menjadi Presiden Republik Indonesia 2014-2019.

Dalam laman Sekretariat Negara, dan Youtube yang disiarkan kemarin, SBY meminta rakyat tidak perlu buru-buru menilai Jokowi tidak mampu, namun dia menyarankan Jokowi bisa menyampaikan pikiran, solusi, dan kebijakan-kebijakan yang akan diambilnya untuk mengatasi permasalahan bangsa yang begitu kompleks.

"Dengan cara beliau menyampaikan itu, berdebat di sana sini, rakyat akan tahu apa yang dimiliki oleh Pak Jokowi dan dimiliki oleh capres-capres yang lain. Dengan demikian, pada saatnya nanti akan bisa menentukan siapa yang dianggap paling baik dan paling tepat untuk menjadi Presiden setelah saya nanti," kata SBY.

SBY juga menilai rakyat tidak keliru jika mengharapkan Jokowi akan mudah didikte pihak lain jika menjadi Presiden RI nanti, karena penting bagi Jokowi atau siapa pun yang terpilih menjadi Presiden nanti untuk tidak tunduk pada diktasi siapapun, entah pemilik modal, pihak-pihak tertentu, atau asing.

SBY menyebutkan, selama 10 tahun menjadi Presiden dia tidak bisa didikte siapa pun. "Itu amanat saya. Itu sikap saya, meskipun saya diawasi oleh DPR, oleh lembaga-lembaga negara, dan rakyat," katanya.

SBY menegaskan, tidak ada yang boleh mengontrol dan mendikte seorang Presiden dalam mengambil keputusan atau bersikap politik, baik urusan dalam negeri maupun luar negeri.

"Oleh karena itu, ini jadi tantangan dan harapan saya. Tentu pengganti saya nanti betul-betul mendengarkan apa yang hidup di kalangan rakyat sekarang ini," pesan SBY.

Dalam YouTube, SBY juga ditanyai pendapatnya soal saling serang antara kubu Prabowo Subianto dan kubu Megawati Soekarnoputri terkait perjanjian Batu Tulis, Bogor, yang menyangkut Calon Presiden 2014 yang akan didukung kedua kubu.

"Saya lebih bagus tidak berkomentar, yang lebih bagus yang menjelaskan Ibu Megawati sendiri. Kalau Pak Prabowo berbicara seperti itu, berikanlah penjelasan kepada publik dengan benar. Dengan demikian, rakyat mengetahui informasi yang sebenarnya," kata SBY.

SBY menambahkan, yang paling baik bagi dia dan rakyat adalah mendengar apa yang sesungguhnya terjadi terkait tudingan ingkar janji yang disampaikan Prabowo.

Tidak ada komentar: