BERBUAT BENAR ADALAH KEHARUSAN, BERBUAT TIDAK BENAR ADALAH KETIDAK HARUSAN

Jumat, 11 April 2014

Surya Paloh: Saya Pilih Koalisi dengan Wanita

VIVAnews – Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh, mensyukuri perolehan suara partainya dalam pemilu legislatif. Berdasarkan hitung cepat Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Network hingga pagi ini, Jumat 11 April 2014, Nasdem bertengger di posisi kesembilan dengan mengantongi 6,42 persen. Per pukul 09.00 WIB, sudah 99,30 persen suara nasional yang masuk ke LSI Network.

“Kami mensyukuri. Kami bisa menerima ini sebagai hasil optimum yang bisa diperoleh Nasdem,” kata Surya Paloh dalam wawancara dengan tvOne. Dengan raihan suara itu, Nasdem sudah pasti lolos ke parlemen dan bersanding dalam jajaran partai menengah bersama PAN, PPP, dan PKS yang mendapat kisaran suara 6-7 persen.

Dengan jumlah suara yang dikumpulkan Nasdem, partai yang baru pertama kali ikut pemilu itu juga otomatis menjadi incaran koalisi partai-partai besar yang hendak menggaet suara untuk memajukan pasangan calon presiden dan wakil presiden dalam Pemilihan Presiden 9 Juli 2014.

Kamis kemarin misalnya, Sekjen PDIP Tjahjo Kumolo dan Wasekjen PDIP Hasto Kristiyanto menemui Surya Paloh di kantor Dewan Pimpinan Pusat Partai Nasdem. Itu adalah kunjungan perdana petinggi PDIP ke partai lain paska pemilu legislatif digelar Rabu, 9 April.

Surya Paloh menyatakan, hubungannya dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri memang sangat baik. “Hubungan dekat kami sudah tidak terbantahkan. Sekarang tinggal niat untuk pendekatan antarparpol. Beri kami sedikit waktu untuk berpikir (soal koalisi),” kata politisi pengusaha kelahiran Kutaraja, Banda Aceh, itu.

Meski dekat dengan Megawati, Paloh tak menutup kemungkinan melakukan penjajakan ke partai-partai lain. “ARB juga sahabat saya. Prabowo juga,” kata dia.

Partai Golkar pimpinan Aburizal Bakrie dan Partai Gerindra binaan Prabowo Subianto adalah dua partai yang juga mengantongi suara signifikan. Bersama PDIP di urutan pertama, keduanya masuk tiga besar partai pemenang pemilu.

“Saya belum berkomunikasi langsung dengan mereka. Tapi dalam pertemuan yang tidak direncanakan, saya sudah bertemu Mas Prabowo dan Bung Ical dalam suasana kebatinan yang cair. Ini menjadi modal untuk saling bicara dan menempatkan perspektif masing-masing,” ujar Surya Paloh.

Meski begitu, Paloh mengatakan cenderung memilih PDIP sebagai mitra koalisi. “Dari mereka bertiga (Megawati, ARB, Prabowo), saya pilih yang wanita dong,” kata Paloh.

Apapun, karena posisi Partai Nasdem berdasarkan hitung cepat pemilu legislatif saat ini bukan sebagai pemimpin perolehan suara, maka Nasdem akan melihat peluang koalisi lebih dulu. “Ada tiga partai besar saat ini yang mungkin sama-sama menawarkan kerjasama. Akan kami lihat,” ujar Paloh. (umi)

Tidak ada komentar: