BERBUAT BENAR ADALAH KEHARUSAN, BERBUAT TIDAK BENAR ADALAH KETIDAK HARUSAN

Sabtu, 06 Desember 2014

Begini Cara Kopassus Hadapi Banjir Jakarta

VIVAnews - Banjir mengancam Ibu Kota Jakarta. Semua pihak berbenah, salah satunya Komando Pasukan Khusus (Kopassus).
Pasukan Baret Merah itu juga serius mengantisipasi banjir. Salah satu strategi Kopassus adalah menanam ratusan ribu pohon di bantaran Sungai Ciliwung.

Hal itu ditegaskan langsung oleh Danjen Kopassus Mayjen TNI AD Doni Monardo saat berbincang dengan VIVAnews, Sabtu 6 Desember 2014. Kopassus, kata Mayjen Doni, sudah berkoordinasi dengan Pemprov DKI dan pihak swasta.

"Kami itu pernah audiensi dengan pihak pemerintah DKI dalam hal ini Pak Gubernur Ahok untuk mengembangkan kerjasama Kopassus dalam rangka menghijaukan bantaran Ciliwung. Dan sepanjang 50 km di area Kopassus sudah lebih bersih. Program ini sudah berjalan sejak 2012. DKI menyambut positif. Program akan terus berlanjut," ujar Mayjen Doni.

Terkait penanggulangan banjir Jakarta, kata Doni, Kopassus juga telah melakukan berbagai survei yang bekerjasama dengan Institut Pertanian Bogor. Hasilnya, banyak pohon dari arah Bogor yang sudah ditebang dengan berbagai alasan.

"Saya pernah menelusuri dari Sentul sampai puncak, banyak tanaman yag sudah ditebang. Dulu itu hutan dan penebangan itu tidak diikuti penanaman kembali," kata Doni.

Kata Doni, fakta yang terjadi di bagian selatan Jakarta, jika dibiarkan tanpa penanaman pohon maka, air akan semakin cepat dan mengakibatkan banjir. "Jika dulu 12 jam. Sekarang, waktu tempuh air hanya 7 jam ke Jakarta," ujar Doni.

Saat ini, Kopassus sudah menyiapkan sekitar 300 pohon dari berbagai jenis yang disepakati masyarakat di bantaran sungai atau kali. Masyarakat yang mengikuti program ini nantinya akan mendapat kompensasi. Nilainya bisa berupa rupiah dan hewan ternak.

"Seperti pohon Jabon, Sengon, Sirsak dan Nangka. Kita tak mungkin nanam pohon yang tidak diminati masyarakat," ujar Doni.

Program ini, menurut Doni, bukan hanya sekedar menanam pohon. Konsepnya adalah berapa banyak pohon yang tumbuh. "DKI melalui Pak Ahok setuju membiayai program ini. Program ini baru sebatas wilayah Bogor dan Cianjur bagian hulu," kata Doni.

Libatkan Kampus
Dalam rangka menjaga keasrian lingkungan kampus dan menciptakan kampus yang hijau (green campus), Universitas Indonesia (UI) bekerjasama dengan Kopassus TNI AD melakukan penanaman 10.000 bibit pengayaan Hutan Kota UI Depok, Jawa Barat.

Berdasarkan lokasi Rencana Tata Ruang Kawasan Kampus, luas wilayah UI
Depok yang dimanfaatkan sebagai Hutan Kota adalah seluas 100 hektare.

Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan UI, Bambang Wibawarta, mengatakan saat ini Kawasan Hutan Kota yang dikelola UI telah mencirikan ekosistem hutan tropis dengan tiga bentuk ekosistem unggulan.

"Yaitu ekosistem pepohonan yang bersumber dari Indonesia bagian Timur, ekosistem pepohonan wilayah Indonesia bagian Barat dan kompleks vegetasi asli JABODETABEK yang dipadu serasi dengan zoning Hutan Jati Mas yang tumbuh di antara gedung Rektorat UI dan FASILKOM serta FISIP UI," ujar Bambang.

Adapun 10.000 bibit pohon yang ditanam bersama Kopassus tersebut terdiri dari bibit durian, jambu bol, nangkadak, kecapi, jamblang, puspa, buni, ketapang kencana dan ulin. Diharapkan tak hanya menjadikan UI sebagai lahan hijau, namun juga mampu memberikan contoh ketahanan pangan. (ren)

Tidak ada komentar: